🎼 ㅡ Rebutan tempe

48 14 3
                                    

Did you wonder looking for that erased rainbow like dream?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Did you wonder looking for that erased rainbow like dream?

🌻
Happy Reading
🌻

"Del .... "

Beberapa kali Haechan memanggil nama Edelweiss, namun tidak juga disahutnya. Sepanjang perjalanan Edelweiss hanya duduk diam menatap jalanan.

Mobil Haechan berhenti di sebuah mini market. Haechan turun dari mobil lalu membuka pintu untuk Edelweiss.

"Ayo turun, Del."

Edelweiss turun dari mobil. Haechan menggenggam tangan gadis itu dan membawanya masuk ke mini market.

"Kak Lucas nitip belanja bulanan kamu. Soalnya dia nggak bisa belanja sekarang karena harus nemenin teman-temannya di rumah. Jadi dia nitip sama aku nemenin kamu belanja."

Edelweiss hanya mengangguk pelan lalu mengambil beberapa makanan yang biasanya ia beli untuk stok belanja bulanan di kamarnya.

Tiga kotak Yoghurt, lima bungkus makanan asin, cokelat, permen, roti, dan tidak lupa Kinderjoy. Dirasa cukup, Edelweiss membawa belanjaannya ke kasir.

"Loh, ini aja?" tanya Haechan. Edelweiss mengangguk. Ia mengeluarkan dompetnya dari dalam tas.

"243.600 rupiah kak," kata mbak kasir itu. Edelweiss mengeluarkan uang 250.000 namun Haechan lebih dulu menyodorkan uangnya pada mbak kasir itu. Edelweiss memandangnya dengan tatapan 'apa-apaan?'

"Ini uang kak Lucas kok," jawab Haechan. Edelweiss masih ragu, tapi ia biarkan. Toh nanti dia tanya sendiri ke Lucas, kalau bukan uang Lucas, ia tinggal mengganti uang Haechan.

Mereka keluar dari mini market itu kembali ke mobil. Edelweiss menyalakan handphone nya lalu mengirim pesan pada Mark.

[ Markonjing ]

Kamu dimana? |
Udh smpe rmh kbrin aku |

"Chan."

"Iya, sayang?"

Edelweiss menatap Haechan dengan wajah datarnya. Haechan tersadar dia mengucapkan hal yang tidak seharusnya ia ucapkan saat Edelweiss dalam perasaan buruk seperti sekarang.

"M-maaf ...."

"Nggak apa-apa. Kamu disuruh sama Mark buat nungguin kita ngobrol tadi itu?"

"Iya."

"Gimana dia ngobrol sama kamu?"

"Dia bilang kalau aku harus nunggu di lokasi yang udah dia send ke aku. Makanya pulang sekolah aku buru-buru ke rumah buat ganti sama mobil. Karena Mark nyuruh aku pake mobil."

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang