Oh rewind, the more i think back, the more i'm sorry.
🌻
Happy Reading
🌻Edelweiss terbangun dari tidurnya. Di sampingnya, Mark masih tertidur. Tapi mereka tidak lagi di ruang tamu, tapi di kamar Edelweiss.
"Jam 12 njir! Kak Lucas udah makan belum ya?" monolog gadis itu. Edelweiss segera berjalan ke kamar Lucas. Dilihatnya tiang sutet itu sedang sibuk dengan komputer dan handphone-nya. Ia terlihat menelpon seseorang.
"Naskahnya udah selesai emang?"
"..."
"Casting-nya anak buah gue yang urus. Kirim aja naskahnya. Ntar gue yang revisi."
"..."
"Oke-oke, bro. Tapi gue nggak janji selesai dalam 2 bulan ya revisinya. Kalo Casting paling sebulan. Kalo revisi, yaa gue lagi sibuk skripsi juga bro hehe."
"..."
"Woke bro, kembali kasih."
Lucas terlihat menghela napasnya gusar. Ia mengacak rambutnya frustasi dan bersandar di sandaran kursi kerjanya.
Edelweiss berjalan ke dapur, membuatkan segelas teh dan memotong buah-buahan, lalu membawanya lagi ke kamar Lucas.
"Matiin dulu komputernya. Ngobrol sama adek aja, ya? Nanti kakak jadi stress kalo paksain diri buat kerja terus." Edelweiss meletakkan teh dan buah buahan itu di atas meja kerja Lucas.
"Capek banget ya, Kak?" Lucas menatap Edelweiss lalu mengenggam tangan adiknya itu.
"Kalau Edelweiss nggak sibuk buat HUT sekolah ... Edel pasti bantuin kakak revisi naskah ...."
"Nggak kok, Del. Udah tugas kakak ini. Cuman lagi nabrak aja jadwal kuliah sama kerjanya."
"Kelas 12 nanti Edel lepas jabatan juga kok. Biar Edel yang bantu kakak, ya?"
"Edel fokus sekolah aja dulu. trus nanti kuliah. Udah lulus S1 lanjut S2, ya?"
"Edel males kuliah tau ...." Lucas tersenyum kecil melihat tingkah adiknya itu, "Sini deh." Lucas merentangkan tangannya. Edelweiss langsung memeluk tubuh kakaknya itu.
"Pokoknya, Edel harus fokus belajar. Jangan sakit, jangan capek-capek. Kakak nggak mau ulangan semester kamu susulan kaya tahun kemarin karena sakit."
"Hehehe iyaa."
Beberapa saat hening. Lucas sibuk mengecupi kening Edelweiss, sementara Edelweiss memainkan jari-jarinya.
"Edelweiss .... "
"Hmmm?"
"Kakak minta maaf karena selama ini belum bisa jadi kakak yang bertanggung jawab buat kamu. Kakak akhir-akhir ini jarang merhatiin kamu, jarang ngajak kamu cerita, jarang di rumah buat nemenin kamu nugas, jarang makan di rumah. Kakak kadang terlalu sibuk sama kerjaan, dan lupa kalau di rumah ada yang nungguin kakak dan jadi tanggung jawab kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulau Jingga ✔
Fanfiction''Dia Bumi, dan kamu Angkasa. Lalu aku apa? Hanya jurang pemisah antara kalian berdua." Tertulis saat sinar pagi berbangga. Cinta yang tulus oleh dua hati yang berbeda, menulis cerita Istimewa. Kisah gadis dengan berjuta cerita dalam hidupnya. Pers...