🎼 ㅡ Buburnya hamb(y)ar

65 13 0
                                    

Kupinta bulan, tolong kirimkan, kepada Insan, yang meninggalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kupinta bulan, tolong kirimkan, kepada Insan, yang meninggalkan. Dan kepada Tuhan, tolong kabulkan.
Dia milikku, aku rindu.

🌻
Happy Reading
🌻

"

Edelweiss!"

"Eh? Kak Joshua?"

"Lagi ngapain lo?" tanya Joshua.

"Pinjem buku Fisika kelas 10, Kak. Ada ulangan dadakan hehehe."

"Oh iya sip dah. Gue duluan ya."

"Iya, Kak."

Edelweiss kembali mencari buku paket kelas sepuluh itu. Ia menelusuri setiap rak yang ada di dalam perpustakaan itu.

"Hai cintaku ...." bisik seseorang.

"Woah! Ih, Nana! Kaget tau!"

"Utututuuu lagi ngapain nih ibu negara?"

"Ulangan Fisika dadakan, materi kelas sepuluh."

"DEMI APA?!" Jaemin ikut mencari buku kelas sepuluh itu.

"Eh iya, lo tau si Echan sakit?"

"Hah?"

"Echan demam gitu katanya."

"Kok dia nggak kasih tau gue?"

"Dia nggak mau ganggu lo sama pacar lo katanya. Ya lo aja sama Haechan sekarang gimana."

Edelweiss hanyut dalam pikirannya. Baik, ia dan Mark kini resmi  berstatus pacaran, dan mereka menjadi lebih sering menghabiskan waktu berdua kemanapun. Dan selama hampir sebulan ini, Edelweiss dan Haechan seperti orang asing jika bertemu. Entah Haechan yang mencoba move on, atau Edelweiss yang merasa bersalah. Mungkin tidak keduanya. Haechan tidak akan pernah bisa move on dan Edelweiss tidak punya materi untuk merasa bersalah.

"Pulang sekolah gue sama lo, ya? Temenin gue ke rumah Echan."

"Kenapa nggak sama Mark? Maksud gueㅡ bukan nggak mau bareng lo, tapi Mark 'kan pacar lo."

"Bakal susah kalau ada Mark. Ada yang mau gue omongin sama Echan. Tenang, gue pasti izin dulu kok sama Mark."

"Oke-oke."

...🌱...

Haechan terbangun dari tidurnya. Kepalanya sangat pusing dan tubuhnya menggigil. Namun ia merasa ada handuk kecil yang menempel di keningnya.

"Makan dulu, terus minum obat."

"Edelweiss?"

"Duduk." Edelweiss membantu Haechan duduk dan bersandar. Ia menyingkap selimut Haechan dan melipatnya.

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang