🎼 ㅡ Yang menang si Lele!

54 14 2
                                    

You still my number one

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You still my number one.

🌻
Happy Reading
🌻

"Dimas dan Cleo berbaring divbawah langit malam dengan bintang yang bertaburan ...." gumam Edelweiss yang fokus merevisi naskah milik partner kerja Lucas.

"Adek, sini. Lanjut nanti aja revisinya. Udah berapa jam kamu duduk di situ," panggil Lucas. Ia dan Ten sedang menulis lagu untuk projek terbaru mereka dan tim.

"Kak Lucas waktu SMA jadi Waketos, kan?" tanya Edelweiss. Lucas hanya mengangguk.

"Capek nggak?"

"Nggak."

"Lah kok bisa?"

"Angkatan kakak nggak kayak angkatan kamu kali. Mana ada acara-acara sesibuk angkatan kamu sekarang."

"Terus waktu itu OSIS ngapain aja?"

"OSIS waktu angkatan kakak tuh bisa dibilang sebagai tim asisten guru aja. Jadi kalo ada acara, bukan sepenuhnya OSIS yang pegang kendali. Harus sesuai arahan guru-guru dulu."

"Kenapa sih adek harus jadi Ketos?"

"Adek capek ya?" tanya Ten.

"Sebenarnya bukan capek jadi Ketosnya sih. Tapi banyak masalah yang datang berbarengan gitu."

Lucas dan Ten memandangi Edelweiss khawatir. Akhir-akhir ini Edelweiss memang sering tidur terlalu larut. Tugas-tugasnya menumpuk.

"Istirahat sekarang. Besok semifinal, kan? Tidur aja sana." Lucas mengusap rambut Edelweiss. Edelweiss menurut lalu mengecup pipi Lucas dan Ten.

"Malam, Kak Lucas. Malam, Kak Ten."

"Malam sayang ...." jawab Lucas dan Ten. Edelweiss berjalan gontai ke kamarnya. Malam ini mungkin akan menjadi malam yang panjang lagi. Ia diam-diam duduk di balkon kamarnya, mengerjakan sebuah projek rahasia untuk teman-temannya.

Drrt drrt

Ponselnya berdering. Edelweiss mengangkat panggilan itu.

"Echan? Kenapa?"

"Tidur, sayang. Udah malem."

"Ini aku udah mau tidur kok ...."

"Tidur di balkon kamar nggak takut ditemenin hantu?"

Haechan sudah berdiri di samping Edelweiss. Gadis itu tersentak kagetㅡ menghela napasnya lalu terkekeh pelan.

"Ngapain kamu ke sini?"

"Tadi aku beli makanan soalnya laper. Terus sengaja sih lewat sini, kamu belum tidur ternyata."

"Kaki kamu udah nggak sakit lagi?"

"Masih sakit sihㅡ sedikit."

"Duduk sini."

"Kamu lagi bikin apa?"

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang