🎼 ㅡ Kepada tuan Danuar

50 11 0
                                    

Adapted to you with everything, i wanted to live mu life for you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adapted to you with everything, i wanted to live mu life for you.

🌻
Happy Reading
🌻

"Edel pulang sama siapa?" tanya Haechan. Lelaki itu menunggu Edelweiss yang sedang memasang sepatunya di depan mushola.

"Aku sama Mark, nggak apa-apa, ya?"

"Ooh iya nggak apa-apa sayang."

"Uuu berani manggil sayang kamu yaa." Edelweiss mencubit perut Haechanㅡ membuat keduanya terkekeh.

"Sayang, ayo pulang." Mark datang dengan sajadah yang bertengger di bahunya. Edelweiss mengangguk lalu pamit dengan Haechan.

"Bye Echan, hati-hati ya."

"Bye Edelweiss, kamu hati-hati juga."

"Duluan, Chan," ujar Mark.

"Yoi."

Edelweiss dan Mark sampai di parkiran. Mereka masuk kedalam mobil dan keluar dari area sekolah.

"Kita mau ke mana?"

"Ada, deh. Izin dulu sama kak Lucas. Bilangain kalo kamu pulangnya habis maghrib. Di sana ada mushola, kok. Kita beli makanan dulu."

Edelweiss langsung mengirim pesan pada Lucas.

[ Kak Lucas 🐒 ]

Kak |

| Iya hati-hati

Dih apasi |

| Jalan sama Mark kan?

Kok tau? |
Read

"Dih gadanta amat!"

Mark terkekeh lalu menggenggam tangan Edelweiss dengan tangan kirinya. Mereka sampai di mini market. Sebelum turun, Mark menyempatkan mengecup bibir Edelweiss dulu.

"Yuk turun."

Mereka membeli beberapa cemilan. Cokelat, susu, dan jangan lupa Kinderjoy. Selesai membayar, mereka masuk lagi ke dalam mobil.

"Udah siap?"

"Buat apa?"

Mark terkekeh. Ia menyalakan musik dengan volume keras. Lagu NCT 127 - Love me now terputar. Ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Setelah melewati jalan raya yang cukup padat, mereka melawati jalanan yang mulai sepi.

"Sabuk pengaman udah dipake kan, Sayang?"

Edelweiss mengangguk. Entah mengapa dia jadi gugup sendiri. Sebenarnya Mark mau apa?

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang