🎼 ㅡ Jaemin fans Nessie, ya?

118 32 13
                                    

I search the universe,Until i can find you again

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I search the universe,
Until i can find you again.

🌻
Happy Reading
🌻

"Mari pulang, mari lah pulang, mari lah pulang--"

"Ke rahmatullah." potong Jeno. Lami merengut kesal dan bergegas keluar kelas dengan menghentakkan kakinya.

"Jahil amat sama cewek. Pacarin noh," goda Mark.

"Pas dia ultah gue jedor," jawab Jeno santai.

"Eh serius mau jedol si Lami?! Gila lu, No!" Edelweiss menjitak kepala Jeno. Si korban meringis kesakitan.

"Yeu salah gue apaan si anjer?! Gue juga nggak mau jadi nyamuk tiap bareng lo sama Mark!"

"Emang saya peduli? Saya tidak peduli." olok Edelweiss. Dia membawa Mark keluar dari kelas.

"Beli bunga dulu, ya?" tanya Mark. Edelweiss hanya mengangguk. Mereka berjalan dari menuju parkiran dengan bergandengan tangan.

"Aku tunggu di depan aja."

"Jangan. Langsung masuk ke mobil aja," cegat Mark. Edelweiss mengerutkan keningnya, sedetik kemudian dia mengerti lalu mengikuti Mark masuk ke dalam mobil. Setelah membeli bunga, mereka menuju makam sang bunda.

"Assalamu'alaikum, Bunda ... Edelweiss dateng," Edelweiss duduk disampingnya dan mengusap batu nisan di hadapannya.

"Makam bunda kok bersih?"

"Waktu kamu dirawat, aku ke sini," jawab Mark.

"Hmm? Ngapain?"

"Minta maaf sama mereka ... karena aku nggak becus ngejagain kamu."

"Kamu nggak perlu minta maaf Mark, bukan salah kamu."

Edelweiss menaburkan bunga bunga di atas makam sang bunda. Setangkai bunga mawar diletakkannya di depan batu nisan.

"Selamat ulang tahun, Bunda. Tahun ini, tahun pertama Edelweiss ngerayain ulang tahun bunda di sini, dengan bunda yang udah tenang di
sana."

"Edel kangen banget sama bunda .... "

"Edel jadi ketua OSIS, Bun. kayak Bunda waktu SMA dulu, kan? Wakilnya nih si Mark." Edelweiss menunjuk Mark di sampingnya. Mark terkekeh pelan lalu merangkul pundak gadis itu. Edelweiss berpindah ke makam yang berada di samping makam bundanya. Makam sang ayah tentunya. Ia juga menaburkan bunga dan meletakkan setangkai bunga mawar di depan batu nisan.

"Ayah jagain bunda ya di sana. Jagain Edel juga. Nanti Edel kesini lagi bawa bawa rapot semester satu. Kalo nggak peringkat satu lagi, jangan marah ya, temen-temen Edel di kelas pinter-pinter."

"Edel kangen tau, Yah."

"Kapan kita main PS4 lagi?"

"Sekarang Edel mainnya cuman sama kak Lucas."

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang