🎼 ㅡ Upin dan Ipin, ya?

81 18 0
                                    

I will hold my old guitar, and the confession i could not make

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I will hold my old guitar, and the confession i could not make. Or the stories i persistently swallowed.

🌻
Happy Reading
🌻

Edelweiss dan Haechan sudah berdiri di depan rumah Mark sejak 10 menit yang lalu. Edelweiss mengusap wajahnya gusar sementara Haechan berusaha menenangkannya. Mereka bahkan sudah bertanya pada tetangga sekitar rumah Mark, namun tidak ada yang tahu mereka ke mana.

"Kita ... pulang aja, Chan. Lo pasti capek banget ...." Edelweiss berjalan mendahului Haechan menuju motor Haechan yang terparkir di luar pagar. Haechan menyusulnya dan memutar tubuh Edelweiss ke arahnya. Dilihatnya gadis itu menangis terisak. Haechan membawa gadis itu ke dalam pelukannya.

"Mark pasti nggak apa-apa Del ... jangan nangis ...." Haechan mengusap air mata Edelweiss. Berusaha memberikan kekuatan untuk gadis yang sebenarnya rapuh itu.

"Udah ... tenang dulu ... kita pulang sekarang ya." Haechan dan Edelweiss menaiki motor dan melaju menuju rumah Edelweiss.

...🌱...

"Nanti sore tetap mau basket atau nggak?" tanya Haechan ketika Edelweiss sudah turun dari motor.

"Iya. Aku mau ngurusin panggung buat acara juga sekalian." Haechan tersenyum simpul mendengar ucapan Edelweiss.

"G-gue maksudnya ...." ralat gadis itu. Haechan terkekeh dan mengiringinya untuk masuk ke dalam. Jaemin sudah menunggu di sofa bersama Lucas yang sedang mengerjakan tugas kuliahnya.

"Loh? Kenapa nangis?" Lucas merentangkan tangannya pada Edelweiss, berniat memeluknya. Namun Edelweiss langsung naik ke kamarnya. Meninggalkan Lucas yang mengerucutkan bibir sebal.

"Edelweiss kenapa?" tanya Jaemin.

"Ada deh, yang pasti nggak bisa diganggu dulu kayanya."

"Hilih ipi sih li. Ya udah, Kak. Gue pulang ya ... makasih udah ngerawat gue hehe .... "

"Hooh."

Jaemin kemudian berjalan menuju kamar Edelweiss. Mengetuk pintu kamarnya pelan, "Masuk aja," sahut Edelweiss. Jaemin menurutinya dan masuk.

"Del? Gue balik ya. Makasih banyak udah ngerawat gue." Jaemin duduk di pinggir kasur Edelweiss.

"Iya .... "

"Ada masalah, Del?"

"Mark nggak ada kabar, Na."

"Maybe dia lagi sakit? Atau ada acara mendadak gitu?"

"Masa dia nggak ngabarin gue?" Jaemin bingung harus menjawab apa.

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang