🎼 ㅡ Lagu untuk Edelweiss

117 29 3
                                    

Tough i can't understand your breath, it's alright i'll hold you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tough i can't understand your breath, it's alright i'll hold you

🌻
Happy Reading
🌻

Acara Barbeque mereka mulai setelah sholat isya. Mereka barusan bagi tugas. Ada yang potong-potong makanan, nusukin ke tusuk sate, nyalain alat pembakar, bumbuin makanannya dan juga bakar makanannya.

Edelweiss, Renjun, dan Jaemin lagi potong-potongin daging sapi yang baru keluar dari panci presto. Panas iya, kayak liat Mark sama Bibey peluk-pelukkan noh di pojok.

"Del, cat akrilik warna putih ada?" tanya Renjun.

"Ada kok. Kenapa? Mau ngelukis lo?"

"Hehehe iya, kemarin abis. Gue mau gambar langit nanti malem. Tau aja kan lu, balkon kamar gue ada cctv. Kalo gue ngelukis di luar malem-malem, besoknya digebuk emak gue yang ada."

"Yoi."

"Assalamualaikum warrohmatullahi wabarokatuh!"

"Waalaikumussalam ... " jawab Edelweiss, Renjun dan Jaemin berbarengan. Mereka menoleh ke arah manusia yang mengucapkan salam itu. Di depan sana, Lucas, Mark, Jaehyun dan Jisung terlihat duduk di kursi. Lucas dan Jaehyun memegang gulungan kertas yang sepertinya dijadikan mic. Mark siap dengan gitarnya, sementara Jisung duduk diam dengan wajah datar.

"Itu bocah anak pak Ramli ngapain?!" teriak Jeno.

"Setan lu!" sanggah Jisung tidak terima nama bapaknya disebut-sebut."

"Ekhem, malam ini, di bawah sinar bulan yang tersenyum, kita akan membawakan sebuah lagu yang dipastikan menyentuh hati busuk kalian." Lucas berucap dengan santainya.

"Mana bulan? Nggak ada bulan." Jungwoo menengadah, mencari bulan di langit yang memang tidak ada.

"Semisal aja, goblok!"

"Kagak bisa misal-misal, dongo!" dengus Johnny.

"Kok bacot? Gue slepet pala lu satu-satu nih?" Jaehyun berdiri dan memamerkan otot lengannya entah untuk apa. Yang jelas, satu-satunya perempuan yang ada di situ langsung menutup matanya.

"Eits, cewek yang ada di sana, nggak usah malu-malu, Neng. Nggak apa-apa, tatap aja otot abang," ujar Jaehyun.

"Mati sia!" teriak Edelweiss. Mereka semua tertawa terbahak-bahak melihat Edelweiss merengut kesal.

"Oke, kita mulai aja, Mark! Genjreng!" teriak Lucas sembari mengepalkan tangannya ke udara.

"Di tempat ini ...
Di tempat pertama aku menemukanmu ...
Kembali ku datangi tempat ini, tapi ku dengan yang lain ...."

Bait itu dinyanyikan oleh Lucas sambil menatap Jaehyun. Tentu saja Jaehyun protes. Ia masih straight. Ia masih berharap pada Edelweiss.

"Samar kudengar ...
Suara yang selalu kukenal, itu suaramu ....
Kau terlihat bahagia bersamanya, dia kekasihmu yang baru .... "

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang