🎼 ㅡ Preman martabak

49 9 0
                                    

I see a little house on the hill and children's names

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I see a little house on the hill and children's names.

🌻
Happy Reading
🌻

"Hai, Del," sapa Yohan.

"Hello, Kak Yohan, masuk aja, Kak."

"Nggak usah, di sini aja. Ya udah langsung aja deh, katanya Mark mengundurkan diri, itu bener ya? Penggantinya Jeno?"

"Iya, Kak ...."

"Hmm yaa jujur gue kecewa sih beritanya tiba-tiba gini. Tapi kalau ada masalah pribadi ya gue nggak bisa paksa juga. Oh iya tujuan utama gue datang ke sini mau ngasih ini." Yohan memberikan sebuah tas berkas yang lumayan besar.

"Dokumen OSIS tahun lalu?" tanya Edelweiss.

"Tahun-tahun sebelumnya juga. Udah saatnya ini pindah ke lo. Gue harap lo bisa belajar dari kesalahan atasan lo dulu. Jangan lupa catat dokumentasi OSIS tahun ini di halaman batu di situ ya. Periode ini jadi periode sukses OSIS di SMA kita. Siapa dulu dong ketua OSIS-nya." Yohan mengacak-acak rambut Edelweiss. Gadis itu terkekeh pelan lalu mengambil tas itu.

"Makasih banyak ya, Kak."

"Yap sama-sama. Gue balik dulu ya. Bye-bye."

"Bye kak, hati-hati ya."

Yohan masuk ke dalam mobilnya dan berlalu. Edelweiss menutup pintu rumah dan berbalik. Lucas berdiri di depannya tanpa mengenakan baju. Hanya celana bola selutut dan sekotak susu cokelat di tangannya.

"Pacar kamu?" tanyanya.

"Kenapa sih kak semuanya dikatain pacar aku?!" Edelweiss menghentakkan kakinya kesal lau berjalan ke perpustakaan.

[ Chenleku ]

Le |

| Iya beb?

Klo udh smpe chat aj |
Gw di perpus gk denger bel |
Kak lucas jg d sni |

| Siap sayang
| See u 🏄

Edelweiss menyalakan macbook-nya lalu mulai menulis naskah untuk sequel film mereka. Namun, kali ini tidak lagi kerja khusus kelompok 3, karena satu kelas boleh berpartisipasi, hanya saja film yang dibuat milik kelompok 3 sebelumnya.

Seketika ia teringat dengan Mark. Lelaki itu tidak memberi kabar apapun padanya sejak berangkat tadi pagi. Padahal dia mengabari Jeno.

"Dia nggak mungkin lupain gue 'kan?" gumamnya.

"Ngomong." Lucas menyodorkan handphone-nya tepat di depan wajah Edelweiss. Seketika senyum Edelweiss merekah.

"Hai sayanggg!" girang Mark di seberang sana.

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang