🎼 ㅡ Action! Cut!

69 15 0
                                    

You gave me enough love and when i felt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You gave me enough love and when i felt. That it was too much i become an adult.

🌻
Happy Reading
🌻

"Mau take scane satu sekarang, Del?" tanya Hina.

"Iya. Mumpung Haechan bawa kamera. Sini gue rapiin rambut lo." Edelweiss mengambil sisir di dalam tasnya lalu menyisir poni Hina. Begitu juga Lami. Mereka akan syuting Scene satu sekarang karena Scene satu memang pada lingkungan sekolah. Lebih tepatnya di ruang Perpustakaan.

"Oke, adegan pertama, Jeno, Lami, Hina, Jisung duduk di meja perpustakaan. Lami di sebelah Hina, Jisung di sebelah Jeno," tutur Edelweiss. Haechan sudah siap dengan kameranya.

"Dialog udah hapal 'kan?"

"Gue belum hapal ...." Jisung cengengesan. Edelweiss memberi kertas dialog pada Jisung.

"Ngomong sambil baca. Tapi senatural mungkin."

"Siap, Del."

"Oke Scene satu, take satu ...."

"Action!" ucap Haechan.

Mereka memulai dialog dengan lancar. Haechan mengarahkan kameranya ke arah yang sudah ditentukan berulang ulang agar potongan dan jeda antar dialog pas. Edelweiss yang mengikuti di sampingnya terkekeh. Haechan terlihat sangat ahli sebagai juru kamera.

"Cut!" ujar Edelweiss. Scene satu take tigabelas pun selesai.

"Scene dua mau besok aja atau pulang sekolah? Kalau pulang sekolah takutnya lo pada capek aja sih."

"Nggak kok, Del. Pulang sekolah aja. Kasian juga lo sibuk banget ngurus buat acara sekolah kalo besok-besok," jawab Jeno-- diangguki oleh yang lain.

"Okee, scene dua masuk konflik ya."

"Adegan yang gue suka ...." ucap Hyunjin yang tiba-tiba datang menghampiri.

"Heh! Awas lu nabrak gue beneran!" ancam Hina.

"Ya nggak lah, nanti siapa yang gue ajak jalan?"

"Oww oww! Ada apa ini?!" goda Jisung.

"Yak! Seungmin Handarsa! Doi lo di pepet Hyunjin!" teriak Edelweiss

"Apa sih, Del. Nggak!" Hina merengut kesal.

"Pfft iya becanda-becanda. Dah masuk kelas. Jam ke tujuh ibu Hyorin mampus." Haechan merangkul Edelweiss keluar dari perpustakaan.

"Capek, Chan?"

"Nggak kok, seru malah."

"Aku traktir minum deh."

Haechan hanya tersenyum mengiyakan. Mereka mampir sebentar ke kantin membeli dua botol Niu Bluetea. Lalu berjalan kembali ke kelas.

...🌱...

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang