Until the day we sing together,
My road towards you will never end.🌻
Happy Reading
🌻Edelweiss dan Taeyong sampai di super market yang dituju. Mereka memutuskan belanja berdua saja karena jika orang orang di rumah semuanya ikut, Taeyong tidak yakin super market ini akan tetap berdiri kokoh.
Taeyong mengambil troli dan Edelweiss mulai mencari bahan makanan yang masuk dalam list.
"Pinjem list-nya dong, Dek," ujar Taeyong. Edelweiss pun memberikan handphone-nya.
"Yakin beli sosis sebanyak ini? Sepuluh bungkus banyak banget lho. Satu bungkus aja isinya 15. Kan gede-gede sosisnya, Dek."
Edelweiss menghentikan langkahnya. Dia menahan tawanya karena ucapan Taeyong sedikit-- ekhem, ambigu di telinganya.
"Kenapa, Dek?" tanya Taeyong polos.
"Nggak apa-apa kak pfftt. Iya beli 10 bungkus, soalnya pengalaman Edel barbeque-an sama temen kemarin beli 5 bungkus nggak cukup. Apalagi temen temen kakak banyak yang suka sosis, kan."
"Aaaa iya-iya, oke deh!"
...🌱...
"Woi Yuta! Itu samping lo masih banyak daun! Disapu cepet!"
"Lu dari tadi ngomel mulu deh, John. PMS lu?" sewot Yuta.
"Bacot lu!"
"Hei anak muda, kalian bertengkar lagi saya siram air yasin lho," sahut Taeil yang masih fokus mencabut rumput di sudut halaman belakang rumah.
Lucas dan Winwin sibuk memasang lampu Tumblr di tiang Ring lapangan basket Edelweiss entah untuk apa. Sepertinya mereka maniak estetika. Karena letaknya bersebelahan dengan halaman belakang rumah, mereka akan bermain basket juga setelah barbeque.
Sementara Mark, Jungwoo dan Jaehyun, mereka sibuk bermain dengan Bibey-- kucing peliharaan Edelweiss dan Lucas.
"Ini buntelan menggemaskan sekaliiii," pekik Jungwoo.
"Eh nanti malem gue mau main gitar, kak. Lo nyanyi ya?" usul Mark.
"Boleh-boleh," sahut Jaehyun.
"Edel pulang," Edelweiss dan Taeyong datang dengan empat kantung plastik yang ukurannya berbeda. Yang paling besar berlogo super market dan yang lain plastik polos. Oke tidak penting.
"Kak, Edel tadi ke pasar lhoo." Edelweiss mencubit lengan Lucas pelan.
"Ya terus?"
"Ya nggak apa-apa sih. Edel kan nggak pernah ke pasar."
Yaa begitu. Edelweiss tidak pernah ikut sang Bunda ke pasar sejak kecil. Karena Bundanya selalu belanja dengan sang Ayah saja. Edelweiss tidak pernah diperbolehkan ikut ke tempat yang terlalu ramai karena saat kecil, Edelweiss pernah hampir diculik saat mereka berkunjung ke alun-alun kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulau Jingga ✔
Fanfiction''Dia Bumi, dan kamu Angkasa. Lalu aku apa? Hanya jurang pemisah antara kalian berdua." Tertulis saat sinar pagi berbangga. Cinta yang tulus oleh dua hati yang berbeda, menulis cerita Istimewa. Kisah gadis dengan berjuta cerita dalam hidupnya. Pers...