It's okay to make mistakes sometimes. Because anyone can do so.
🌻
Happy Reading
🌻Haechan dan Jaemin sampai di rumah. Mereka menyempatkan membeli gado-gado di pinggir jalan karena Jaemin sedang ingin makan gado-gado. Jaemin seperti ibu hamil yang sedang mengidam saja.
"Jaem, orang tua Edelweiss ... udah nggak ada?" Haechan sebenarnya sedikit ragu bertanya tentang ini.
"Iya."
"Kenapa?"
"Kecelakaan mobil, lima bulan yang lalu."
Haechan mengangguk paham. Dia tidak menyangka, Edelweiss yang di kagumi banyak orang dengan talenta dan pribadi yang sangat ramah pada semua orang, menyimpan kesedihan yang pasti sangat berat.
"Nggak nyangka kan, lu? Edelweiss yang kelihatannya baik-baik aja, padahal ngerasain hancur yang mendalam. Tapi dia nggak mau kelihatan lemah di hadapan orang-orang."
"Pernah nih waktu kelas sepuluh, gue nggak sekelas sih sama Edelweiss. Pas kelas gue pelajaran olahraga, dia lewat bawa tumpukkan biodata anak kelas yang dia tulis sampe rela begadang ngerjain itu. Dan salah satu temen gue yang lagi main bola, nggak sengaja nabrak dia. Kertas-kertas itu jatuh semua dan basah karena kondisi lapangan abis hujan. Beberapa kali temen gue minta maaf, dan dia bilang nggak apa-apa. Dia kumpulin lagi kertas itu dan dia buang ke dalem bak sampah karena kotor. Dia jalan ke kelasnya dan pas gue lihat, dia nangis sesegukan di belakang kelas sendirian."
"Gue izin masuk ke kelasnya sama ketua kelas, pas gue samperin, eh dia langsung hapus air matanya dan senyum seolah nggak ada apa-apa."
Haechan tersenyum mendengar penuturan Jaemin. Edelweiss memang berbeda dari gadis lain. Saat gadis-gadis membawa kipas ke lapangan pada jam olahraga, dia malah membawa bola basket sendiri dan mengajak teman laki-laki di kelasnya bermain basket karena teman-teman perempuannya tidak ada yang berminat berpanas-panasan.
...🌱...
Mark mengantar Edelweiss ke rumahnya. Setelah membawa barang-barangnya tadi malam, Mark langsung pamit pulang. Edelweiss masuk ke dalam kamarnya meletakkan tas lalu mandi.
Dia turun ke dapur. Rumahnya sangat sepi. Tidak ada lagi suara Jungwoo berteriak teriak karena dikejar Bibey. Tidak ada lagi suara Doyoung yang mengomel pada teman-temannya karena main game terus. Tidak ada lagi suara Taeil dan Jaehyun yang duet menyanyi lagu-lagu lawas. Tidak ada lagi suara Taeyong yang menyanyi lagu-lagu Tulus saat mencuci piring. Dan tidak ada suara Johnny dan Yuta menjerit nonton Film horror.
Lucas belum pulang. Edelweiss membuat makan siang dengan bahan-bahan yang ada di dalam Kulkas. Sup ayam resep dari mendiang sang Bunda menjadi menu siang ini. Makanan kesukaan Edelweiss dan Lucas juga Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulau Jingga ✔
Fanfic''Dia Bumi, dan kamu Angkasa. Lalu aku apa? Hanya jurang pemisah antara kalian berdua." Tertulis saat sinar pagi berbangga. Cinta yang tulus oleh dua hati yang berbeda, menulis cerita Istimewa. Kisah gadis dengan berjuta cerita dalam hidupnya. Pers...