🎼 ㅡ Bukan tentang kita, kok

102 28 1
                                    

I will whisper,Hope you have a happy day today

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I will whisper,
Hope you have a happy day today.


🌻
Happy Reading
🎼
Nyalain mulmed yuk
🌻

"Stephina Edelweiss?" panggil pak Kyungsoo.

"Hadir, Pak."

"Silakan maju ke depan untuk mengambil nilai praktek menyanyi kamu."

'Gawat! Gue nggak tau bakal nyanyi lagu apaan!' jerit Edelweiss dalam hati.

"Lagu apa, Del?" tanya pak Kyungsoo.

"Eumm lagunya Tulus deh, Pak, Pamit."

"Baik, silakan."

Edelweiss menghela napasnya. Ia melirik teman-temannya yang menatapnya Excited.

"Tubuh saling bersandar
Ke arah mata angin berbeda.
Ku menunggu datangnya malam
Saat ku menanti fajar"

Riuh tepuk tangan menggema di dalam kelas. Wajah-wajah terpukau yang terus memperhatikan Edelweiss membuat gugupnya hilang. Ada beberapa yang mengabadikan Edelweiss dengan Handphone mereka. Tak terkecuali pak Kyungsoo.

Sementara Mark dan Haechan hanya terpaku di tempatnya. Memperhatikan gadis yang sama sama mereka cintai.

"Sudah coba berbagai cara
Agar kita tetap bersama."

"Kenapa lo nyanyi lagu ini, Del?" gumam Haechan.

"Yang tersisa dari kisah ini,
Hanya kau takut ku hilang."

"Aku orang yang paling takut kalau kamu pergi," gumam Mark.

"Perdebatan apapun menuju kata pisah. Jangan paksakan genggaman mu."

"Yo Edelweiss!" teriak teman-temannya.

"Izinkan aku pergi dulu
Yang berubah hanya tak lagi ku milikmu."

"Seharusnya lagu ini aku yang nyanyi buat kamu, Del," gumam Mark lagi.

"Kau masih bisa melihatku
Kau harus percaya, ku tetap teman baikmu ...."

"Woah!" Semua murid di dalam kelas memberikan tepuk tangan meriah. Edelweiss hanya terkekeh dan kembali ke tempat duduknya.

Mark berbalik dari tempat duduk nya menghadap Edelweiss, "Kenapa lagu itu?"

"Nggak tau ... cuman itu yang ada di kepala aku." Mark mengangguk dan tersenyum manis.

Pandangan Edelweiss tidak sengaja bertemu dengan Haechan. Haechan mengacungkan kedua jempol nya. Edelweiss terkekeh pelan lalu kembali fokus ke depan

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang