🎼 ㅡ Lelah, sedikit saja.

51 15 1
                                    

Take my hands now,You are the cause of my Euphoria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Take my hands now,
You are the cause of my Euphoria.

🌻
Happy Reading
🌻

Acara pada hari ini sudah berakhir. Namun Edelweiss dan Mark masih berada di UKS menemani Haechan yang kakinya terkilir akibat tanding futsal. Untung tidak sampai patah.

"Lo bawa mobil apa motor?" tanya Mark.

"Motor."

"Ah shit," umpat Mark.

"Aku aja yang bawa motornya Haechan!" usul Edelweiss yang langsung mendapat tatapan mengerikan dari Haechan dan Mark. Edelweiss hanya cengengesan.

"Bawa aja sana, aku siapin liang lahat nanti," semprot Mark.

"Pukul nih?!"

"Eh iya sayang becanda sayang ampun mwah mwah mwah ..."

"Ku tak mudah mencintai, tak mudah bilang cinta ... Tapi mengaㅡ Oi! Ngapain kalian bertiga?! Jangan-jangan mau Threeso"

"Mati lo!" Mark melempar sepatunya dan tepat mengenai perut Jaemin. Untung cuma perut.

"Sakit bego! Numpang ah, panas banget anjir bersihin lapangan tadi gua." Jaemin melepas sepatunya lalu menyusunnya di rak sepatu. Anak pintar.

"Nono mana?" tanya Edelweiss.

"Semua itu karenaaaa, Diaaaaaaa .... Ohh Tuㅡ ALLAHUAKBAR! HEH NGAPAIN LO BEREMPAT?!" pekik Jeno tidak santai.

"Nyebat," jawab Mark asal.

"Wah wah sia nggak bisa aing biarin nyebat-nyebat ..." Jeno ikut masuk ke dalam UKS. Edelweiss menjadi sedikit risih karena ia perempuan sendiri.

"Pengap banget, gue pengen hirup udara!" Edelweiss keluar dari UKS. Jeno yang tidak terlalu jauh dari pintu langsung menariknya dan memeluknya dari belakang.

"Woi pacar gua itu!" teriak Mark.

"Cewek gue woi!" sahut Haechan.

"Gebetan gue itu, njing!" tambah Jaemin.

"Bini gue ini woi! Apa lo semua?!" Jeno menarik Edelweiss keluar dari UKS dan langsung dikejar oleh Mark dan Jaemin. Sementara Haechan terkekeh pelan dan mencoba berdiri walau kakinya masih sakit.

"Eh itu Echan bantuin jalan!" titah Edelweiss saat melihat Haechan berjalan keluar UKS. Mark dan Jaemin segera membantunya berjalan sementara Jeno menjaga Edelweiss agar tidak direbut tiga manusia di depannya itu.

"Gini aja. Nana pulang dijemput kan?" tanya Edelweiss. Jaemin mengangguk lucu.

"Aku, Mark sama Haechan di mobil Mark. Nana bawa motor Echan, Nono pake motor sendiri. Oke?"

Pulau Jingga ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang