Bagian Tiga

326 11 2
                                    

"Lo gak lagi ngikutin gue kan?"

"Kalo gue bilang iya, gimana?"

"Ada urusan apa lagi?" Ana memandang kedua mata Viper lurus-lurus. "Mau nyulik gue lagi?"

Viper tersenyum lembut. "Gue kangen sama lo, Ana. Ada waktu malem ini? Gue juga nginep di sini sama kayak lo."

Ana sudah tidak terkejut lagi. "Gue lagi males keluar." Ana beranjak namun tangannya ditarik oleh Viper hingga mereka kembali berhadapan.

"Kapan lo bakal nikah sama dia?" tanya Viper, namun tatapan matanya terarah pada cincin di jari manis Ana. "Boleh gue dateng?"

"Buat apa?"

"Mungkin aja gue bisa ganggu acara lo."

Ana mengerlingkan matanya. "Lepasin! Gue mau istirahat."

Viper tersenyum menatap mata Ana, satu menit setelahnya dia baru melepaskan tangan Ana. Kemudian cewek itu segera pergi dari sana dengan langkah cepatnya. Kenapa harus ada orang itu, sih? Niat Ana ingin menyegarkan pikiran jadi kacau, dia sudah merasa tidak berselera lagi. Langkahnya menjadi terlihat malas, wajahnya juga sama, apalagi pikirannya sampai-sampai dia tidak menyadari seseorang yang membuka pintu villa lalu menarik tubuh Ana masuk. Ana hampir menjerit namun tertahan begitu melihat sosok Arga di depannya.

"Apa-apaan sih lo?" desis Ana. "Ngapain lo di sini?"

"Liburan. Kenapa?"

Ana berdecak keras, pasti Kakek yang menyuruh Arga kemari. Harusnya kemarin Ana berbohong saja jika dia akan pergi ke luar negeri, biar saja Arga menghilang. "Lo mau ganggu liburan gue ya? Niat banget!"

"Saya juga mau liburan. Salah?" Satu alis Arga naik. "Kenapa kamu tidak mengajak saya liburan?"

"Ga, plis. Bisa gak sih ngomongnya gak usah baku kayak gitu? Gue berasa tua banget jadinya."

"Kamu marah dengan saya?"

"Tau ah!"

"Kenapa, Floana?"

Kenapa dia bilang? Harusnya cowok di depannya ini sadar bagaimana tingkahnya kemarin, seenaknya saja bertemu dengan cewek lain sementara Ana dibiarkan begitu saja.

"Kamu tidak mau bicara?"

"Gak!" jawab Ana cepat. "Gue mau balik ke kamar gue! Minggir!" Ana menepis tubuh Arga itu, dia hendak membuka pintu tapi Arga menarik tubuhnya hingga punggungnya menabrak pintu kayu.

"Jelaskan dulu, Floana. Apa yang membuat kamu marah sampai-sampai kamu pergi ke Bali tanpa memberitau saya dulu." Arga mendekatkan wajahnya pada Ana.

"Ga, please!"

"Floana." Arga menyelipkan tangannya di balik tubuh Ana, merapatkan tubuh cewek itu dengannya, dia tau jika Ana tak akan bisa menolak.

Sedang Ana berusaha menahan tubuh Arga dengan kedua tangannya. "Siapa cewek yang kemaren?"

Arga berpikir sejenak sebelum menjawab, "Dia temen saya dari Yogya, kebetulan saya bertemu dia."

Ana memutar bola matanya. Alasan klasik para cowok. "Basi banget alesan lo."

"Kamu cemburu?" Nafas Arga kini sudah terasa di wajah Ana. "Tell me."

"Nope! Siapa juga yang cemburu? Gak usah ngarep deh!"

"Muka kamu berkata begitu."

"Ck! Gak usah maksa ya Arga Raditya! Gue gak cemburu, gue cuma nanya aja."

"Kamu cemburu juga tidak jadi masalah." Arga mendekatkan wajahnya ke telinga Ana dan meniupnya pelan. "Namanya Alya, dia teman saya, kamu bisa tanya itu dengan yang lain."

"Ish, iya gue percaya. Sekarang minggir! Ga! Ih minggir! Dari jaman kapan modus lo gak kelar-kelar!"

Arga akhirnya menjauhkan wajahnya. "Kamu ketemu Viper tadi?" Wajah Ana seketika terkejut. "Saya melihat dia tadi dan saya tau dia mengikuti kamu. Jangan dekat-dekat dengannya, Floana."

"Kenapa lo jadi ngelarang-ngelarang gue, padahal diri lo sendiri bebas deket sama cewek sana-sini," tandas Ana tajam, dia mendorong tubuh Arga agar dia bisa keluar namun lagi-lagi Arga berhasil menahannya.

Tapi kali ini posisi Arga menghimpit tubuhnya dari belakang. "Saya gak suka kamu deket-deket sama cowok lain, Floana. Dan saya gak mau kamu ngomong kayak tadi lagi."

Bulu kuduk Ana mendadak meremang, dia tau jika Arga tidak akan main-main lagi. "Lo bisa liat sendiri kan gue masih pake ni cincin." Dia menunjukkan cincin di jari manisnya. "Gue udah nurutin apa mau lo. Sekarang gue mau lo minggir."

Di belakangnya, Ana bisa merasakan Arga menghembuskan nafas berat.

"Baiklah."

TMH 2 - Hold Me Tight ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang