Seorang gadis tengah berlari menyusuri koridor sebuah sekolah di kota Seoul. Hentakkan kakinya menggema mengisi lorong sekolah yang sudah sepi karna Bel masuk sudah berbunyi 10 menit yang lalu.
Gadis bermarga Park dengan rambut panjang hitam pekatnya tahu bahwa ia akan terlambat pagi ini. Sambil terus merapikan seragamnya dia berusaha untuk tetap berlari menuju kelasnya.
Tok, tok, tok
"Masuk" titah seorang guru perempuan dari dalam
Gadis itu membungkuk dengan senyum manis berusaha meluluhkan hati wanita paruh baya yang tengah hamil besar dihadapannya.
"Maaf, aku terlambat" ucapnya terengah-engah dengan raut wajah penyesalan.
Sang guru menyilangkan kedua tangannya didepan dada dan mendengus kesal. Karna bukan hanya hari ini saja gadis bermarga Park itu terlambat. Ini sudah kesekian kali ia terlambat.
"Park Loona, apa terlambat mu kini sudah mendarah daging?" Tanya sang guru dengan suara yang melengking seraya mengelus perut besarnya.
Loona menutup satu telinga dengan bahu mendengar teriakannya. "Maaf Song ssaem, aku tadi ketinggalan bus" ucap gadis bermata coklat itu begitu lancar. Seakan jawaban itu sudah hafal diluar kepala.
Song ssaem berdecih "Ck, itu alasan klasik. Besok aku akan mengadakan ujian kau boleh pilih berjalan jongkok 20 putaran atau berlari 30 putaran?" Tawar sang guru
"Ssaem, tapi ini masih terlalu pagi untuk berjalan jongkok ataupun berlari. Aku bahkan belum sarapan" keluh Loona dengan wajah memelas.
Oh, kini gadis itu mati-matian menunjukkan wajah seperti anak kucing yang menggemaskan berharap ampunan.
"Karna ini masih pagi jadi bagus untuk pembentukan ototmu gadis kecil" ucap sang guru tersenyum.
Wanita hamil itu mendekat dan memutar tubuh siswinya kemudian sedikit menuntun Loona keluar dari kelasnya. "Bersemangatlah, Park Loona! Olahraga bagus untuk tubuhmu" Ucapnya menyemangati.
Pintu kelas pun kembali tertutup. Loona menundukkan kepalanya. Gadis itu frustasi, ia menghentakkan kakinya merutuki kebodohan dirinya karna tadi malam begadang main games dan baru tidur ketika menjelang jam 5 pagi.
Sebelum menuju ke lapangan gadis itu meletakkan tasnya kedalam loker dan berjalan lunglai menuju lapangan. Sesampainya disana dari kejauhan terlihat siswa-siswi dari kelas yang lain tengah berolahraga. Dengan santai gadis itu mulai berlari. Rambut yang dikuncirnya bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti derap langkah kakinya.
Matahari mulai meninggi namun ia baru mencapai 10 putaran. Keringat sebesar biji jagung pun mulai menetes membasahi wajah cantiknya.
"Loona, apa kau terlambat lagi?" Tanya seorang pria dengan gigi kelinci yang menggemaskan.
Loona melirik pria yang kini ikut berlari bersamanya dengan tatapan tajam lalu ia mendorong si pria hingga membuat pria itu oleng dan sedikit menjauh.
Bagaimana ia bisa menanyakan hal khonyol itu pada Loona? Apa pria ini amnesia bahwa ialah yang tadi membantu Loona memanjat pagar sekolah?
"Aishh, jangan ganggu aku! Ini semua karnamu yang tidak membiarkan aku tidur tadi malam" omel Loona membuat si pria yang kembali menyusulnya tertawa kencang.
Si pria kemudian mengacak poni Loona "oh, Loona-ku sangat menggemaskan saat sedang marah seperti ini!" Godanya
"Yak, Jeon Jungkook matilah kau!" Teriak Loona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionPark Loona. Gadis yang hanya memiliki seorang sahabat bernama Jeon Jungkook dihadapkan sebuah pilihan sulit. Bisakah ia memilih antara menjalani kehidupan baru bersama Min Yoongi atau kembali bersama Kim Taehyung Start 11 Oktober 2020 End 11 Juni 20...