-•-
Setelah mandi sore tadi, malam ini sikembar juga papa masih ditaman yang sama.harusnya dari rumah ke Bandung ,rumah mama nggak selama ini, tapi kalo sama Adrian mah lama, soalnya mampir-mampir dulu.
Jadinya kalo jalan sama si papa ini enak, minta dianterin beli cilok di gang depan, diputerin dulu ke Monas terus Ancol, labuan bajo, italia, Amazon ehh ujung-ujungnya malah ke pelaminan kan impresif.
...
"Dek, mau cari makan dulu apa mau main??"
Adrian juga sikembar sedang duduk dirumput hijau ditaman itu, sikembar duduk bersila memerhatikan lampu warna-warni dari mainan, tamannya memang sebangsa alun-alun kota gitu.
"Papa mau beli itu, nyala-nyala, Asaa mau" tunjuknya pada penjual mainan
Adrian mengikuti arah tunjuk sikecil "yaudah sana beli" ujarnya, mengeluarkan dompetnya dan mengeluarkan uang lima ribuan
"Goceng lagi??ish Papa, ini mah buah beli cilok aja cuman dapet bumbunya kan"
Adrian terkekeh, mencubit gemas pipi sikecil "tau aja sii, nih gocengnya papa kali sepuluh" Adrian memberikan uang lima puluh ribu dan kembali mengambil yang lima ribu
Menggandeng tangan Agam, Asaa berlari menghampiri penjual mainan "papa thank you yaa, Asaa sayang banyak-banyak" ujarnya
Sementara Aidan mendongak menatap papanya, tangannya di sodorkan membuat Adrian mengernyit "mau salim??"
sikecil mendengus "bagi duit ihh, idan mau beli jajaaan" rengeknya
"Jajan apaan mas idan??" Gemas Adrian
"Jajan makanan lah papa, masa idan jajan balon sii"
"Papa ileen mau jajan balon pokoknya, yang gambar Moomin ituu, papa belii yaaa"
Adrian juga Aidan menoleh pada si sulung kembar empat yang berjingkrak menunjuk balon bergambar karakter kudanil putih gembrot.canda gembrot
"Sana beli, satu aja yaa" Adrian memberikkan uang juga pada sikecil dan setelahnya si sulung itu berlari antusias ke penjual mainan yang dimaksud
Adrian kembali fokus pada si kembar ketiga "so, jadinya mau jajan apa gembulnya papa hmm??"
Aidan menggeleng, memilih duduk dipangkuan sang papa, menyenderkan punggungnya pada dada bidang ironmannya.
"Mau sama papa aja" ujarnya
Adrian tersenyum, memeluk sikecil dalam pangkuannya "rame ya dek disini" ucapnya
Sikecil idan mengangguk "hu'um, rame, biasanya Asaa ngga suka kalo rame-rame, katanya cape" cicitnya
Adrian menciumi surai sikecil, aromanya khas anak bayi, Adrian suka. Sikecil kepunyaannya ini memang pemerhati yang baik, bahkan semuanya juga begitu, selalu membicarakan saudaranya yang lain sebelum dirinya.
"Papa sayang adek tau, sayang banget hmm, Kalo udah besar jangan tinggalin papa sendiri yaa, nanti sepi ngga rame lagi" cicitnya
Tanpa Adrian ketahui, sikecil dipangkuannya diam-diam menangis, ada air mata yang jatuh begitu saja dipipinya "iyah, idan sama yang lain ngga bakal ninggalin papa ironman" Ujarnya
Adrian mengangkat tubuh sikecil, di baliknya sehingga menjadi duduk menghadapnya, didekap erat sigembul kesayangannya "kok nangis jagoan papa hmm, sedih yaa"
"Hiks hu'um, papa idan mau pulang" lirihnya
"Katanya mau kerumah Yuyu, kan adek yang paling semangat tadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Random°°. "Mbak mau adopsi anak ngga??" "Saya mau jual anak,siapa tau mbaknya minat" °. "PAPAA!!" °°. "Apaa!!diem makannya,atau papa jual kalian beneran" °. "Dasar de u de a" °°. "Heh!!" [ 23 Mei 2020 ]