•
_R⁵_
•
Niatnya Adrian akan pulang malam nanti,tapi diluar dugaan kerjaannya selesai lebih cepat--jadi sebelum dhuhur dia sudah berada dirumah--Karena pulang siang Adrian jadi ada waktu untuk membeli mainan untuk sikembar
Adrian berjalan masuk dengan empat paper bag besar di sebelah tangannya, sementara tangannya yang lain menarik koper kecil miliknya--
"Kembarnya papa??"
"Surprise papa pulang!! astagfirullah haladzimmm"
Adrian mematung, melongo melihat keadaan ruang tengahnya--padahal seperti sudah setiap hari dia melihat keadaan kacau,tapi dia selalu terkejut melihatnya
Adrian menjatuhkan paper bag ditangannya,lalu menggunakan kopernya untuk dia dudukki,netranya memandang pemandangan sangat indah didepannya--
--empat buah hatinya yang tertidur berjejer dengan bungkus ciki dan remahan makanan berantakan dikarpet disekitarnya,kipas angin yang menyala padahal AC juga udah nyala dan bantal juga selimut berantakan disana
Adrian menghela nafas panjang,lalu bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri empat kembar
Dia marah--kembarnya itu udah keterlaluan menurutnya,udah keseringan dibebasin jadi bertingkah semaunya
Niatnya akan membangunkan empat putranya itu namun plester penurun panas yang tertempel di kening si bungsu mengurungkan niatnya--
"Sakit lagi??" Gumamnya lalu menghela nafas lelah saat kembali sadar jika kipas angin disana menyala kearah sibungsu juga bekas es dan ciki yang sudah bisa ditebak jika empat buah hatinya itu yang memakannya
Adrian memilih mematikan kipas angin,dan membawa koper juga paper bag ke kamarnya kemudian dia membersihkan diri--
..
Setelah mandi dan mengganti pakaiannya Adrian kembali ke ruang tengah, membereskan sampah jajanan kemudian mendudukkan dirinya di sofa memandang empat putra kecilnya yang terlelap dengan gaya yang sama
Adrian baru menyadari jika empat putranya itu udah besar sekarang--udah pinter ngelawan dan nglanggar aturan
Jika dulu dia hanya perlu menaruh empat putranya di baby Walker saat menangis atau tak mau diam, kini sudah tidak bisa lagi,dia harus memarahinya terlebih dahulu agar mau diam--
Mamanya sering mengomelinya karena terlalu sering membentak sikembar,tapi mau bagaimana lagi anaknya itu terlalu nakal dan membuatnya pusing--apalagi jika dia baru saja pulang bekerja,sudah lelah dikantor ditambah pulang kerumah dan menemukan keributan, siapa yang tidak emosi dibuatnya--
Adrian memainkan ponselnya sembari menunggu empat putranya itu bangun--
Dia membuka Galeri foto² lama--
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Acak°°. "Mbak mau adopsi anak ngga??" "Saya mau jual anak,siapa tau mbaknya minat" °. "PAPAA!!" °°. "Apaa!!diem makannya,atau papa jual kalian beneran" °. "Dasar de u de a" °°. "Heh!!" [ 23 Mei 2020 ]