-𝑛𝑎𝑛𝑡𝑖 𝑎𝑗𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑒𝑛'𝑛𝑦𝑎-

6.2K 1K 109
                                    


Happy reading 💚
Sorry for typo(s)

-R⁵-

Setelah mandi, sikembar sudah wangi minyak telon, rambutnya juga udah disisir rapi sama papa, bajunya juga samaan hari ini, baju ketekan putih dengan celana pendek warna biru langit.

Sekarang si papa sedang membereskan peralatan mandi sikembar.

Adrian melirik sikembar yang berdiri bersandar pada ranjang, "sana keluar, Agler udah nunggu kasian, sama sarapan dulu gih"

Sikembar menggeleng "sama papa"

"Sama papa--" Adrian menirukan nada malu-malu Sikembar "--sama papa mulu, sendirinya kapan"

Puk

Wadah minyak telon melayang ke kepala si papa, pelakunya tentu saja si bungsu yang memang hobi sekali melempar barang.

"Kan waktu dirumah juga sendiri ihh papa, papanya kerja, Asaa sama idan, Agam ileen kan sendiri dirumah"

Adrian berbalik, sembari mengusap kepalanya yang tadi dilempar botol minyak telon "yaudah iya, maafin papa"

Sikembar mengangguk "ayo naik bukit bersama kak Ros" cicit idan

"Bersama kak Ros pula, sarapan dulu sana sama Yuyu, papa mau jemur baju kalian dulu" ujar Adrian sembari memasuki kamar mandi mengambil baju sikembar yang tadi dicucinya.

Namun saat ia keluar kamar mandi, sikembar masih berada dikamar,menyender pada ranjang juga Aidan ileen yang merebahkan kepalanya di kasur namun badannya masih berdiri.

Adrian menghela nafas "kok jadi pemalu banget sii, biasanya kalo dirumah biasa aja, papa salah apa??" Tanyanya, membuat sikembar menoleh bingung kearah sang papa

"Eung??" Kompak sikembar

Adrian terkekeh kecil, ahh mungkin memang salahnya yang jarang bawa sikembar berinteraksi dengan orang baru selain teman komplek.

"Ayo keluar, papa mau jemur baju dulu sebentar" ucapnya sembari melangkah keluar

Sikembar mengikuti sang papa, berlari kecil sedikit berjingkrak layaknya anak kecil.ya kan memang masih anak kicik.

"Dedekk!!"

Sikembar tersentak kala baru keluar kamar dan disuguhi banyak anak perempuan dan ada Agler ditengah-tengah mereka.

"Teh, tuh adeknya diajak main sana"

Teteh-teteh kecil yang dimaksud Adrian mengangguk "siap om" ujar keenam gadis kecil disana kompak,lalu menggandeng tangan empat Rafan disana

"Jangan jauh-jauh ya teh, adeknya belum makan"

"Iyaa omm, cuman di depan rumah kok"

Sikembar mengerucutkan bibirnya kala tangannya ditarik oleh gadis-gadis kecil itu, memandang papanya dengan mata mengembun

Dan..

"Papaaa" rengeknya dengan bibir mencebik

Benar-benar kompak seperti itu.

Sedangkan sang papa tak melihatnya, sudah lebih dulu melenggang ke halaman samping untuk menjemur pakaian sikembar.

Namun saat dirinya hendak menggantungkan pakaian, kakinya dipeluk dan pelakunya tentu saja sikembar kesayangannya.

"Astagfirullah, adekk, sana itu loh main sama tetehnya, sama Agler"

Sikembar menggeleng "papa ngerti ngga sii, Adek mau papa ngga mau main" ujar Agam

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang