-𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟𝑛𝑦𝑎 𝑖𝑙𝑒𝑒𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑜𝑡𝑜𝑛𝑔 𝑗𝑢𝑔𝑎-

4.6K 932 99
                                    





-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)


••

Hari ini, hari raya kurban. Alhamdulillah tahun ini bapak direktur bisa kurban, kurban perasaan setelah empat tahun ngurus anak ayamnya.

Engga dong, Adrian kurban satu ekor sapi, namanya ileen, tebak siapa yang kasih nama? Aidan dong.

Pagi ini sikembar udah mandi, udah siap ikut Papa potong ileen, jahat banget Yaallah Idan mah.

"Yeay Yeay potong ileen" Aidan keluar kamar, berlari sedikit berjingkrak kecil, dibelakangnya tiga kembarannya mengikuti juga Adrian yang membawa handuk basah disebelah pundaknya.

"Kok ileen sii!! jangan potong ileen tau!!" Sewot yang punya nama

Aidan berhenti berlari, menatap Aileen dengan kepala yang dimiringkan, "terserah Idan dong sapinya mau dinamain siapa, bagus tau jadinya ileen mooo hahaha"

"Tapi kan itu sapi punya Papa" timpal Agam, anak itu sedang membantu si bungsu meratakan bedak di wajahnya, tadi Papa makein bedak bayinya ga kira-kira, jadilah putih semuka-muka

"Tapi Idan anak Papa, jadi punya Papa punya Idan juga"

Etdah bisaan.

Adrian dibelakang mengerling, kemudian mendongak ke lantai atas, "Arianka!! Udah siang, turun lu pada, bantuin sembelih hewan sono!!" Teriaknya, seraya berjalan menggiring sikembar untuk ke ruang makan, sarapan dulu.

Adrian mendudukkan sikembar dikursi makannya masing-masing, dan tak lama sikembar Arianka terlihat sedang menuruni tangga.

"Pagii, bocil-bocil banyak dosa" sapa Lucas seraya hendak mendudukkan dirinya di kursinya

"Ett, stopp. Jangan duduk dulu Cas, jemurin handuk dulu sana, dihalaman samping yaa, makasih" Adrian melempar handuk basah bekas mandi sikembar tadi pada Lucas, namun Lucas malah mengopernya pada Mark

"Gausah oper-operan, Mark jemur sana" titah Adrian dan Mark dengan malas berjalan lesu ke halaman samping.

Sekepergian Mark untuk menjemur handuk, Adrian menyiapkan sarapan, dengan lauk sayur sisa kemaren sore, sayur dapet dikasih Teh Irma itu juga.

"Makan yang banyak, biar makin gembul" ujar Adrian, mendudukkan dirinya setelah menyendokan nasi dan sayur kepiring sikembar masing-masing.

"Bener noh, biar dagingnya bisa buat satu RW" celetuk Dery sembari mengunyah, tapi perkataannya berhasil membuat sikembar kompak mendorong piring makannya, kemudian menatap sang Papa.

Adrian mengernyit, ditatap bersamaan begitu, "kenapa? abisin atuh makannya, katanya mau ikut Papa sembelih ileen"

"Papa mau kurbanin kita juga yaa?" Tanya si bungsu tiba-tiba, namun mendapat anggukan setuju dari tiga lainnya

"Heh, kata siapa?"

Sikembar kompak menunjuk pada Abang kembar, termasuk Mark yang sudah kembali.

Adrian mengerling, pasti di kibulin lagi anaknya sama adek-adeknya, "ngomong apa Abang sama kalian?" Tanyanya

"Katanya, kalo besok pagi disuruh makan banyak jangan mau, itu Papa mau supaya kita gembul terus pas di sembelih nanti dagingnya banyak"

•••

Sarapan sikembar tadi abis kok, Adrian udah kasih hadiah berupa jitakan buat empat adeknya yang berani-beraninya ngeboongin anaknya.

"Kurban apa Bang taun ini?" Tanya Dejun, mereka udah siap jalan ke masjid

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang