-𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑜𝑚 𝐷𝑜𝑛𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝐴𝑠𝑎𝑎 -

3.9K 646 83
                                    

-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)

Rafan's

Setelah pulang sekolah di jemput Papa tadi, sekarang si kembar tiga hanya sedang tidur-tiduran di ruang tengah, setelah tadi makan siang juga minum susu. Lekbong alias lengan bolong jadi outfit mereka karena hari ini panas banget walaupun ada AC juga.

"Dek, Papa kerja lagi ya"

"Ikuttttttt!!"

Adrian berhenti menggulung lengan kemejanya, kemudian memanyunkan bibirnya menatap kembar, "nanti ngerusuh"

"Hihi" kompak si kembar

"Meringis pun kau. Ini Adek mau cemilan apa biar Papa siapin dulu?"

"Abang Papa" koreksi Aileen

"Iya iya, mau apa? Jelly? Atau apa maunya?" Tanya Adrian lagi, kali ini seraya membuka pintu lemari es

"Mau yogurt!! Idan mau itu!!"

"Siap, Ileen Agam?"

"Sama sama aja deh, terus Agam ditambah jelly ya Papa"

"Oke jagoan. Ileen ileen?"

"Mau Moomin"

Adrian menoleh cepat pada si kecil, kemudian menatap datar si kecil yang malah tersenyum polos, "kirain udah lupa sama moomin, masih aja ya dek ya"

"Abang!!"

"Ya Allah, kecilnya kaya semut aja ngebet jadi Abang ya kamu tuh Dek. Ini Papa samain aja ya semuanya, yogurt dan jelly. Papa taruh meja, nanti kalo mau ngemil tinggal ambil, jangan makan makaroni yang di toples dulu, lagi batuk, mengerti kids?!"

"Yayay kids!!"

"Nggak gituuuuuu"

"Hahahaha"

"Ketawa"

"Eumm, Papa.." panggil Agam

"Kenapa Abang?" Timpal Adrian, seraya berjalan mendekat pada si kembar di ruang tengah

"Kenapa hmm?" Tanyanya lagi

"Asaanya?" Cicit Agam

Adrian mengusak surai Agam gemas, Abang kecil yang satu itu kan paling bucin si bungsu, ya mana bisa ga nanyain si bungsu kalo adeknya itu nggak keliatan mata.

"Di rumah Om Doni, kan tadi Abang liat Adek pulang buat minta izin ke Abang kan?"

"Hu'um, tapi Agam enggak izin tuh, Asaanya bandel enggak denger Agam"

"Hahaha bandel ya adeknya Bang, nanti kita gelitikin adek kalo pulang, setuju?"

"Noooo, no no jahat ya Papa. Asaa enggak suka digelitikin tau" ujar Agam, dengan bibirnya yang monyong-monyong protes

"Hihhh gemesnya", Adrian beralih pada Aileen dan Aidan yang kini keduanya menatapnya dengan bibir mencebik, dan tak lama si ketiga malah nangis

"Adek, kenapa nangis? Utututu sini Papa peluk....aduh sayangnya Papa kenapa nangis hmm?"

Aidan langsung menyembunyikan wajahnya di dada Papa saat Papa mengangkat tubuhnya untuk ia pangku.

"Aidan enggak mau begini ah, Aidan mau Asaanya Idan pulang. Papa..Papa jangan jahat ya sama kita, Aidan enggak suka begini tau"

Adrian tersenyum, mengusap-usap punggung si kecil di pangkuannya, "iya sayang, nanti pulang kerja Papa jemput Asaa ya kalo Papa sempet"

"Hu'um, jemput cepet cepet ya. Asaa belum mam tau, nanti kalo Asaa sakit gimana coba"

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang