-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)
-Rafan's-
Pertanyaan Adrian pagi tadi, sekarang jadi boomerang sendiri buat dirinya. Tadi pagi waktu Adrian nanya weekend mau kemana itu, Adrian cuman iseng, cuman asal nyeletuk aja, dan sekarang, ketika jiwa-jiwa mager udah kembali menyatu dengan jiwa dan raga seorang Rafansyah Ali Adrian Nakhala, anak-anaknya malah ngrengek sampe gegulingan minta jalan-jalan
.
Adrian menggaruk kepalanya yang tak gatal, menghela nafas kesal melihat si kecil yang tantrum karena keinginannya belum di iyain
"Duduk dulu yang bener, baru Papa mau dengerin. Kalo sambil nangis gitu Papa nggak denger Adek ngomong apa" ujarnya
Si kembar berhenti menangis, mengusap air mata di pipinya menggunakan punggung tangannya
"Tapi iya ya jangan enggak" cicit Aidan
Adrian mendudukkan dirinya bersila di lantai, menatap si kembar yang sekarang juga sama-sama duduk bersila, berjejer
"Iya apa maunya?"
"Idan mau pergi ke waterpark" cicit si kecil Aidan
"Asaa mau mall, Asaa mau beli" timpal si bungsu
Beli mall? Wkwk
"Agam mau naik sepeda, mau Papa, Agam mau goes goes" cicit Agam dengan bibir mengerucut
"Aileen, Aileen mau pergi aja, tapi jangan panas, jangan air" cicit si sulung juga
Tidur aja mending kau Dek kalau kaya gitu mah.
Adrian mengerling malas, "tapi Papa juga punya mau, emangnya kalian doang yang punya keinginan? Adek, nggak semua apa mau adek bisa di turutin, bukan karena Papa nggak mau, tapi emang nggak selamanya hidup tuh suka-suka kalian, ngerti nggak?"
Si kembar mengerucutkan bibirnya sedih, kemudian kompak menggelengkan kepalanya, "enggak" cicitnya
"Gini aja deh ya, kita suit, yang menang berarti kita pergi ke tempat yang di mau. Kalo kalah jangan nangis, terima kekalahannya, toh lain kali kita bisa pergi lagi kalau ada waktu, setuju nggak?"
"Eum" pasrah si kembar, kemudian beringsut mendekat pada Papa, dan mengulurkan telapak tangannya untuk suit
"Papa maunya di rumah, berarti kalo Papa menang, hari ini kita nggak pergi" ujar Adrian, kala empat tangan mungil si kembar sudah berada di atas punggung tangannya
Tapi mendengar penuturan sang Papa, si kembar kembali menarik tangannya, dan membentuk tumpukan tangan lain berempat
"Lah, gimana konsepnya malah bikin circle sendiri"
Aileen menatap sinis si Papa kemudian melengos gaya merajuk, "Papa enggak usah ikut, biar kita aja yang hompimpa"
"Hu'um, Papa kan supir" timpal Agam
"Oooooo yaudah, males kalo gitu Papa mah"
Adrian berdiri, mau pura-pura merajuk, tapi si kembar langsung nemplok kaya cicak di badannya
"Jangan huaa, ayok sama-sama hompimpa aja kita, Papa pun yuk, sama Asaa juga" cicit Asaa, merayu
"Enggak, Papa udah nggak mood"
"HUAAAAA"
"Iya iya iya, Lailahailallah, kuping gua"
Adrian menatap datar empat anak ayamnya, dengan kedua tangan menutup kedua telinganya, "bisa jangan teriak enggak ya pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Random°°. "Mbak mau adopsi anak ngga??" "Saya mau jual anak,siapa tau mbaknya minat" °. "PAPAA!!" °°. "Apaa!!diem makannya,atau papa jual kalian beneran" °. "Dasar de u de a" °°. "Heh!!" [ 23 Mei 2020 ]