-happy reading 🐥
-sorry for typo(s)🐥
Hari berikutnya, setelah dua kembar pertama pulang dari sekolah, keduanya langsung mengajak dua adiknya bermain, padahal ganti seragam aja belum.
Adrian yang baru saja selesai menjemur baju di halaman samping menaruh kedua tangannya di pinggang menatap si kecil Aileen dan Agam, "Ganti baju dulu heh, main mulu ya yang di pikirin ini anak kecil dua. Cuci tangan juga belum, makan juga belum udah mau main aja" tegurnya.
Omong-omong Aileen Agam hari ini di jemput sama Om Arya, Adrian minta tolong sekalian tadi. Soalnya si Papa belum bisa tinggalin si dua bungsu di rumah sendiri.
Aileen dan Agam meringis, kemudian menyalimi Papa setelah memberikan tas sekolahnya pada Papa, "Eh Papa" katanya kompak.
Adrian mencibir kesal, "Ih pipi. Ayo ganti baju dulu, Adeknya juga mau Papa suruh bobo lagian, nggak ada main, Abang juga bobo abis makan" ujarnya, seraya menggendong dua bayi kecilnya bersamaan.
"Ih Papa nih tidak seru" gerutu Agam.
"Tau, kita kan udah gede enggak perlu lah bobo siang" sahut Aileen.
"Nyesel kamu Dek bilang begitu, tidur siang itu paling nikmat asal kamu tau aja ya" sewot Adrian.
"Main lebih nikmat" sahut Aileen dan Agam bersamaan, pun sama-sama bilang di telinga Papa.
Adrian mendengus, kemudian membawa dua kembar sulung itu ke kamar untuk di gantikan bajunya. Sementara dua kembar bungsu hanya menatap kepergian Papa dan kembarannya tanpa minat. Ya gimana mau minat toh orang mereka lagi fokus gragotin kulit mangga.
Buah mangga maksudnya, cuman kulitnya sekalian di makan.
"Enak ya Asaa"
"Eum, banyak banyak. Asaa suka mango seribu juta" balas si Adik tersenyum lebar.
"Iya, Idan juga suka banyak banyak sekali"
Dua anak yang hanya menggunakan kaus dalam yang sekarang sudah terkena noda dari buah itu duduk berjejer di karpet, rambutnya yang lepek karena keringat itu membuat keduanya terlihat begitu menggemaskan pun jika dipandang sekilas saja.
"Assalamualaikum,"
Aidan dan Asaa menoleh cepat, mengerjapkan netranya beberapa kali kala melihat dua orang kini berdiri di ambang pintu rumah dengan tersenyum manis.
"Duh gemesnya cucu Yuyu, lagi makan apa itu hmm"
Aidan Asaa meringis, kemudian berdiri masih dengan kedua tangannya yang tidak lepas dari buah mangga, "Yaya Yuyu" katanya gemas, setelah berlari kecil menghampiri orang tua dari Papa itu.
Keduanya mendongak, meringis walaupun wajah di sekitar mulutnya itu terlihat lengket karena air dari buah mangga, "Yaya Yuyu ngapain?" Tanya Aidan, yang sukses membuat Agung juga Yoona tertawa.
"Ya main atuh, Yaya sama Yuyu kangen sama cucu gantengnya Yaya Yuyu" balas Agung.
Dua kembar itu mengangguk mengerti, tapi masih mendongak dengan ringisan gemasnya menatap Yaya juga Yuyunya.
"Idan Asaa ayo bo——lailahaillaloh saha eta!!" Kaget Adrian, yang langsung melongo kala melihat Mama dan Papa tiba-tiba sudah ada di rumahnya saja.
"Bedegong ya Kaka ini, anak sakit naha nggak ngomong ku Mama hah!!"
Adrian meringis menggaruk tengkuknya yang tak gatal, kemudian menggendong dua buntelan daging yang menghampirinya.
"Hehe lupa atuh Mah, udah sehat kok. Ini udah beringas lagi" katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Random°°. "Mbak mau adopsi anak ngga??" "Saya mau jual anak,siapa tau mbaknya minat" °. "PAPAA!!" °°. "Apaa!!diem makannya,atau papa jual kalian beneran" °. "Dasar de u de a" °°. "Heh!!" [ 23 Mei 2020 ]