-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)••
Awalnya siang ini Adrian lagi tidur ngelonin sikembar, lagi enak-enak tidur tiba-tiba tetangga sebelah alias mba Irma teriak-teriak
"ian jemurannya!! ujan ian!! ian!!"
Adrian yang kaget langsung berdiri, dan berlari keluar kamar, juga rumah "iya mbak!!"
"Jemurannya, ujannya mau gede kayanya" ingat Irma lagi dari depan rumah, terlihat membawa jemuran juga
Adrian menggaruk rambutnya, "iya mbak, ini mau di angkatin, makasih udah diingetin"
"Iya sama-sama, yaudah mbak juga mau lanjut angkatin jemuran"
Sekepergian Irma, Adrian langsung menuju samping rumah, dengan sedikit pusing karena kaget bangun tadi, sambil ambilin jemuran Adrian mendongak ke langit, "perasaan tadi panas banget, ditinggal merem bentar udah deres aja" gumamnya, masih sibuk mengangkati jemuran yang sembilan puluh persen adalah pakaian-pakaian milik sikembar
Selesai dengan jemuran, Adrian menaruhnya di keranjang cucian kering, kemudian kembali masuk ke kamar, merebahkan dirinya tengkurap
Tapi baru aja mau merem lagi, Kepalanya di tendang, bener-bener di tendang sampe pindah tempat, pelakunya adalah kaki kecil milik sikecil gembul
"Asem" umpatnya, pada akhirnya mendudukkan dirinya dan memijat kepalanya
Disampingnya duduk, Sikembar lagi tidur dengan berbagai gaya, rambutnya udah basah keringat karena tadi emang panas banget hawanya, eh sekarang malah ujan
"Enak banget jadi lu cil cil, tidur tinggal tidur ga mikirin jemuran udah di angkatin apa belum, tidur seenak udel nendangin orang" gumamnya sembari mengusap-usap rambut lepek si sulung yang berada di samping pahanya
"Walau suka ngeselin, tapi mau marah pun ga bisa lama, haha nyatanya anak, semarah apapun papa sama kalian pasti selalu ada maaf" lanjutnya
"Jangan cepet gede yaa anak-anak papa, papa masih pengen tidur bareng"
Adrian mengecup kening sikecil bergantian, sebelum membenarkan letak tidurnya dan dirinya memilih keluar untuk membereskan kekacauan yang sempat terabaikan di ruang tengah
"Hah, kerja rodi deui kerja rodi deui, nasib duren" gumamnya, mengambil kotak mainan sikembar dan memunguti satu persatu mainan milik sang putra yang berserakan
•••
Hujan di luar membuat Adrian berinisiatif membuat kopi buat nemenin ngesadboy, udah ujan, rumah sepi gara-gara anak-anak pada tidur, yaudah cocok banget buat ngegalauin mantan yang pergi tanpa kabar aww
Satu cangkir kopi Americano sudah selesai dibuat, Adrian beli mesin kopi belum lama ini, jadi bisa buat kopi kesukaannya sendiri
Adrian mendudukkan dirinya di teras rumah, kopinya ia taruh di meja, omong-omong Adrian cuman pake celana kolor sama kaos singlet warna putih, rambutnya masih sedikit berantakan, definisi gembel terganteng sekompleks
Papa muda itu menyeruput kopinya, sembari memerhatikan rintikan air hujan di depannya, "ujan-ujanan enak kayanya, eh tapi nanti dikira anak kecil"
"coba sikembar ga tidur siang, pasti ada alesan ujan-ujanan" lanjutnya
Lama berfikir, Adrian akhirnya beranjak dari duduknya, berlari kecil ke dalam rumah tepatnya masuk kamar dimana sikembar tidur, menendang pintunya agar terbuka yang mana menimbulkan suara gedebam yang mampu membuat sikembar tersentak dalam tidur siangnya
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Random°°. "Mbak mau adopsi anak ngga??" "Saya mau jual anak,siapa tau mbaknya minat" °. "PAPAA!!" °°. "Apaa!!diem makannya,atau papa jual kalian beneran" °. "Dasar de u de a" °°. "Heh!!" [ 23 Mei 2020 ]