-𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑘𝑖𝑡 𝑙𝑎𝑔𝑖-

9.4K 1.1K 145
                                    



_R⁵_

Adrian mengantar sikembar pergi sekolah terlebih dahulu sebelum dia pergi ke luar kota untuk bekerja--

namun entah sedang kenapa,si bungsu diantara sikembar ini enggan melepas gendongannya dari Adrian--

"Asaa ayo,nanti telat dimarahin buguru gimana" ileen mendongak, mengayunkan kaki Asaa yang menggantung karena berada di gendongan papanya--sementara idan mengayunkan kaki sebelahnya dan Agam hanya melihat

"Asaa ikut papa yaa" rengeknya

Adrian menurunkan Asaa,tapi anak itu malah menekuk kakinya agar tak menyentuh bumi--

"Enggak,hikss jngn turunin"

Adrian menghela nafas "Asaa lagi kenapa sii sayang,kok rewel gini--ileen sama yang lainnya biasa aja loh papa mau pergi"

Asaa melirik Aileen Agam Aidan dibawah yang tentunya sedang mendongak menatapnya--

"Asaa mau ikut papa hiks" ucapnya mengusakkan wajahnya di dada sang papa, membuat kemeja putih yang dikenakan papanya sedikit kusut karenanya

Anak berusia empat tahun itu akan menjadi layaknya anak seumurannya jika sudah begini--anak kecil yang akan merengek jika papa atau mama meninggalkannya terus menerus--tapi sikembar hanya mempunyai papa,jika papa pergi sikembar akan sedih, yaa walaupun biasanya juga hanya bertemu dipagi dan malam hari saja

"Asaa,papa mau kerja--Asaa disini aja yaa sama Agam,nnti Agam temenin tidur deh"

"Tuh,Agam mau nemenin Asaa tidur nanti--turun yaa,papa mau pergi sayang"

Asaa tidak menjawab,namun juga tidak menolak saat diturunkan--

Adrian mengusak rambut Asaa,kemudian Aileen,Agam dan Aidan--"papa pergi yaa,jangan nakal--besok sekolahnya sama teteh"

Sikembar mengangguk dan Adrian pun memasuki mobilnya--

"Hati-hati papa!" Ucap sikembar berbarengan

"Cepet hiks pulang papa" ujar Asaa tak lupa sesenggukannya

Mobil Adrian berjalan menjauh dari tempat sikembar berdiri--dan tangisan sibungsu belum juga reda

Aidan mengusap punggung Asaa,dan Aileen mengeluarkan botol minumnya di tas kemudian menyodorkannya pada Asaa--dan Agam bertugas memegangi sedotan dari botol itu

"Minum dulu,cup cup jangan nangis lagi yaa--ileen kan ada" Asaa menyeruput minum dalam botol

"U-udah" ucapnya, sesenggukannya sulit sekali hilang

Aileen menaruh kembali botol minumnya kedalam tas dibantu Agam--setelahnya menggandeng tangan sibungsu menuju kelas

Tangan kiri digandeng Aidan tangan kanan digandeng Aileen,Agam ingin protes karena dia tak kebagian menggandeng sibungsu namun Agam tau situasi--jadi dia memilih menggandeng adiknya yang lain-Aidan

..

Sepanjang pembelajaran disekolah tiga kembar aktif seperti biasa,tpi sibungu tidak--Asaa jadi lebih diam,saat yang lain bernyanyi,Asaa malah menutup kedua telinganya juga menempelkan dagunya dimeja--saat menggambar pun Asaa hanya mencoret-coret kertas kosong, menggambar benang kusut disana

Aileen, Agam, Aidan hanya melirik saja--mood kembarannya mungkin sedang tidak baik,karena papa pergi

Saat pulang sekolah juga Asaa hanya diam dengan tangannya yang digandeng ileen--sementara Agam Aidan berlarian,kadang berhenti jika menemukan hal menarik di jalan,atau berhenti untuk menunggu dua kembarannya tapi jika dua kembarannya sudah dekat mereka kembali berlari

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang