-𝑅𝑎𝑓𝑠𝑚𝑎𝑑ℎ𝑎𝑛-

6.2K 1K 89
                                    




--•R⁵•--

Adrian menutup laptopnya setelah beberapa jam lamanya berkutat dengan kerjaannya, dan juga membiarkan sang putra entah bertingkah apa di lantai dua sana.

Bapak direktur itu mengenakkan jasnya, merapikannya kemudian berjalan dengan gaya seorang boss keluar ruangan, untuk turun dan melihat apa yang sedang empat buah hatinya lakukan.

"Jen, pesankan makanan yaa, untuk anak-anak saya, yang satu jangan sampe ada kacangnya" titahnya pada Jen yang berada di depan ruangannya

"Baik pak, akan saya pesankan"

Adrian mengangguk, kemudian kembali melanjutkan jalannya.

...

Adrian tersenyum tipis saat para karyawannya menyapanya dan beberapa ada yang mengadu tentang tingkah putranya yang menggemaskan.

Adrian berdiri di belakang empat bilik ruangan empat kembar, memasukkan satu tangannya pada saku sembari terkekeh tanpa suara.

Disana Aileen duduk layaknya boss dengan kedua tangan di taruh di pegangan kursi, netranya fokus menonton sebuah kartun kudanil putih di komputer

Sedangkan Agam malah sedang bermain candy crush, fokus sekali sampai netranya memicing, dan Aidan, anak itu dud-berjongkok di kursinya, memegang telepon dan jangan lupakan sunglasses yang ia kenakan

dan si bungsu, lututnya digunakan untuk tumpuan duduk, juga kedua sikunya yang bertumpu di meja, tangan kirinya memegang telepon dan tangan kanannya sibuk memencet tombol keyboard dengan acak, seolah sedang mengerjakan sesuatu.

"Hello hello, disini Rafana, tugas yang saya berikan sudah selesai belum?? Ahh oke, saya tunggu ya Jen, eum, pip"

"Jen, pesankan makanan, what kamu tidak tau siapa saya?oke no problem, ini boss Aidan, oke oke bye"

Adrian menepuk jidatnya, sembari terkekeh, kemudian mengatur ekspresi dan berdehem, "ekhem ekhem"

Empat kepala kecil itu benar-benar kompak mengintip di samping kursi, kemudian meringis dan turun dari kursi, berdiri berjejer di depan sang papa.

"Lapor boss, Mmm eh gatau deh, gajadi lapor idan"

Adrian terkekeh, mengangkat tubuh sikecil Aidan untuk ia gendong, "laper nggak? jam berapa ini ya, kayanya waktunya makan dan bobo siang ini anak ayam papa"

Sikecil terkikik, "mau makan banyak-banyak" girangnya

"karena hari ini udah pinter anak papa, jadi papa traktir makanan yang banyak"

"Yeayy, Agam mau jelly!!"

Adrian mencubit gemas pipi si kecil agam, "makan nasi sayang, kalo ngemil ya nanti lah, ayo bilang terimakasih dulu sama tante om, sama bilang maaf karena Rafan udah ganggu tadi" ujar Adrian menurunkan Aidan

Empat kembar itu mendelik tak terima, "ihh engga, Asaa ga ganggu tante sama om tau"

"ileen pun, ileen dari tadi kan nonton moomin"

Adrian mengerling, "terus yang tadi katanya nyalain musik terus joget-joget di tengah ruangan siapa tadi?"

Empat kembar langsung menatap para karyawan yang memerhatikan sedari tadi, menatapnya sok galak, "kita kemusuhan ya om tante, heeum, nggak suka Asaa tuh" ujar si kecil menaruh tangannya di depan dada

"Siapa yang ngadu ke papa?!" tanya Agam, bergaya melonggarkan dasinya

Adrian kembali mengerling malas, "udah ayo bilang makasih sama maaf dulu, yang sopan, sana, nanti tinggal makan"

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang