-𝑊𝑒𝑙𝑙 𝑑𝑜𝑛𝑒 𝑘𝑖𝑑𝑑𝑜-

2.5K 659 140
                                    

-happy reading 🐥
-sorry for typo(s)

🐥

Semua mainan yang kemarin si kembar dan Papa kemas untuk di berikan ke teman-teman yang kurang mampu sudah siap, sudah Papa taruh di mobil juga. Sekarang the Rafan's udah siap pergi.

"Papa nanti kita pulangnya kapan?" Tanya si sulung.

"Berangkat aja belum Dek. Pulangnya ya sehabisnya mainan, kalo udah abis ya kita pulang"

"Kita makan dulu kan Papa. Kan belum sarapan, Idan laper banyak banyak sekali"

"Uluhh banyak banyak ya, sebanyak apa emang"

"Ya umm banyak sekali lah sampai perut Idan sakit"

"Hu'um, Asaa pun"

"Agam pun, laper sekali, perut sakit tau"

"Aileen iya, Papa tidak kasih makan"

Adrian terkikik, melihat raut-raut protes si kembar dari spion dalam, "di kasih makan atuh masa tidak sih. Nanti makan di mana maunya?"

"Ayam!!"

"Ini ditanya mau makan di mana ya pemirsa, bukan makan apa"

"Mau makan di tempat ayam, Papa" cicit si bungsu.

Adrian memutar bola matanya malas, dan memilih melajukan mobilnya untuk pergi, "nanti gua ajak ke kandang ayam, nangees" gerutunya lirih.


Papa dan si kembar sampai di tempat makan, sudah dapat meja pula. Tinggal nunggu pesanan datang aja.

"Papa, ada ayam?" Tanya Agam.

"Ayam mulu, nggak bosen apa. Kita makan yang lain dulu. Makan ayam sore aja nanti, oke tidak?"

"No oke" cicit kembar kompak.

"Ya bodo amat" timpal Adrian, kemudian mengalihkan atensinya menjadi pada ponsel di tangannya.

"Ishhh, masa begitu sih" gerutu si bungsu.

Adrian memanyunkan bibirnya meledek cara berbicara si kecil, "kalo makan ayam tiap hari ya nggak sehat juga Dek, sekali-kali makan yang lain"

"Ya udah tidak mau makan telor lagi nanti" cicit si sulung, "kita udah mam banyak-banyak telor dari bayi tau" lanjutnya.

"Itu pengecualian ya, lagian nggak dari bayi juga. Kaya inget aja waktu bayi makan apa"

Si kembar malah kompak mengerucutkan bibirnya karena kesal, dan Adrian hanya terkekeh kecil dan kembali memainkan ponselnya.

Pesanan Adrian dan kembar udah siap. Adrian juga udah pasang celemek makan di leher si kembar biar makanannya nanti nggak kena baju.

"Makan sendiri ya. Tolong di abisin makannya kali ini, oke?"

Si kembar tidak menjawab, keempatnya hanya menatap Papa saja, membuat Adrian mendengus, "baca doa dulu, terus langsung mam" katanya.

"Mau ayam"

"Agam,"

"Agam mau ayam, mau ayam pokoknyaaaa" rengek si kecil.

Adrian meletakkan kembali sendok yang tadi sudah ia ambil, membuang nafasnya, kemudian menatap si kecil kedua yang udah siap nangis.

"Nanti sore kita mam Ayam kok Adek. Adek mam ini dulu oke, Ileen sama yang lain pun" cicit Aileen tiba-tiba, si kecil sulung itu mengusap-usap punggung adiknya, membuat Agam pun langsung diam dan tidak merengek.

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang