-𝑐𝑒𝑚𝑏𝑢𝑟𝑢 𝑎𝑙𝑎 𝑎𝑔𝑎𝑚-

11K 1.2K 85
                                    

Sorry for typo tetehhhh 🌱
dan sorry buat ke ngga jelasan ceritanya--karena ini story just for fun
cumn keseharian papa sama empat anak kembarnya :')


Sekitar pukul 04.22 Adrian baru saja memarkirkan mobilnya pada garasi rumahnya--

Memilih untuk mandi dan berganti pakaian mengingat dirinya telah berpergian jauh takut menularkan virus perjalanan pada keempat putranya jika langsung menemui mereka

"Sepi banget rumah" ujarnya kala memasuki rumahnya

Adrian berjalan menuju kamarnya dengan koper kecil yang ditentengnya--lalu langsung saja memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya

butuh sekitar tiga puluh menit untuk Adrian merampungkan acara bebersihnya--lama,ya memang

..

Adrian menenteng paper bag keluar rumah--dengan style anak remaja rumahan,celana boxer juga t-shirt putih--definisi papa muda gaul jaman jigeum

Adrian memasuki gerbang rumah sebelah--memencet bell disamping pintu utama

"Mbakk,ini ian" Ucapnya--dan sang pemilik rumah pun keluar--dengan apron dipinggangnya

"Ehh,ian--udah pulang,masuk masukk" Adrian pun masuk  "sampe jam berapa tadi??" Tanya Irma sembari berjalan masuk

"Sekitar jam empat mbak--tadi bebersih dulu,jadi baru kesini--oiya ini oleh² buat mbak sama sikembar" Adrian memberikan paper bag yang dibawanya pada Irma

"Yaalloh,repot² segala--makasih yaa ini ian" ucap Irma dan menerima paper bag yang disodorkan ian

"Ngga repot mbak--oiya Rafan masih tidur mbak??" Adrian bersender dimeja dapur--semantara irma sudah kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda karena harus membukakan pintu

"Masih,dikamar yeri--disebelah tangga,kesana aja" ujarnya dan Adrian tanpa pikir panjang langsung saja berlari memasuki kamar yang dimaksud--membuat irma terkekeh dibuatnya

Adrian sudah rindu pada keempat putra kecil dan nakalnya ituu--

Adrian membuka pelan pintu bercat pink disana--menghampiri empat putra kecilnya yang tidur berjejer diranjang dengan nuansa bunga² khas perempuan dan ada tumpukan bantal disisi ranjang--mungkin untuk berjaga agar sikembar tidak jatuh kelantai, mengingat lantai dikamar siteteh tak ada pelindungnya seperti dirumah Adrian--jadi jika terjatuh,benjol sudah itu kepala bayi

Adrian memindahkan bantal² disisi ranjang--menaiki ranjang dan mengusak² pipi keempat putranya,membuat yang diganggu sedikit merengek tak nyaman--

"Nyenyak banget tidurnya jagoan²nya papa nih--papa pulang lohh,ngga kangen" ujarnya berbisik,ini masih pagi dan lagi ini bukan dirumahnya--ingin berteriak tapi Adrian masih tau malu

Ia kembali mengganggu putranya--menoel² pipinya,mengusak rambutnya,juga menciumi pipi keempat putranya ituu--"ini kembarnya papa beneran ngga ada yang mau bangun??" Tanyanya lagi,dan mendapat rengekan kesal dari sikembar empat--namun setelah sikembar empat membuka matanya,senyum lebar tak bisa tertutupi lagi,terpatri disetiap bibir kecil keempatnya

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang