[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰

-𝑖𝑑𝑒 𝑠𝑒𝑟𝑢 𝐴𝑖𝑑𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑢𝑛𝑎ℎ-

-Happy reading 🐥 
-sorry for typo(s)

—Rafan's—

Hari ini niatnya Adrian mau ajak si kembar ke kantor, mumpung anaknya libur dan dia juga lagi nggak banyak kerjaan juga yang harus di kerjain di kantornya, tapi anaknya yang mau di ajak malah nggak mau, katanya mau main sama temen-temennya.

"Papa berangkat ya ini" ujar Adrian, seraya memakai jasnya

"Iya Papa, hati-hati ya di jalan" balas si bungsu mewakili semuanya

"Beneran nggak mau ikut aja? Ikut aja yuk, ihh Papa was-was deh kalian tiba-tiba nggak mau ikut begini, yuk ah ikut"

Si kembar mengerling malas, mengerucutkan bibirnya karena kesal, "Papa, kita mau main sama temen-temen aja kok, enggak mau ngapa-ngapain" ujar Aileen

"Ya mau main apa? Dimana? Sama siapa aja?"

"Ihhh, kesel Idan deh, udah Papa berangkat aja sana nanti telat di omelin ibu guru tau"

"Emang Papa mau sekolah apa, orang Papa bossnya kok" ujar Adrian dengan wajah datar

"Ya udah Papa berangkat ya, kalo mau makan telfon Papa ya. Nanti jajan jangan sembarangan, jangan jajan yang berbumbu nggak sehat, jangan jajan es dulu, oke?"

Si kembar mengangguk, dan Adrian pun ikut mengangguk, walau masih agak ragu ninggalin si kembar di rumah.

"Assalamualaikum ya"

"Waalaikumsalam Papa, hati-hati"

Papa pergi, dan si kembar saling pandang kemudian tersenyum lebar.

"Ayok sepedaan" ajak Aidan

"Eum, yuk"

Si kembar turun dari sofa, berlari kecil ke garasi untuk mengambil sepeda masing-masing. Sebelum itu, Aileen mematikan televisi terlebih dahulu sebelum ikut berlari menyusul adik-adiknya.

"Loh punya Asaa?"

Sekarang tiga kembar udah dapat sepeda masing-masing, kecuali Asaa yang masih berdiri tanpa sepedanya.

"Asaa yang blue kan" ujar Aidan, menunjuk sepeda warna hitam dan biru yang tersisa

"Bukan, punya Asaa yellow" ujar Asaa, menunjuk sepeda yang kini dinaiki Aileen

"Yellow punya Ileen tau Asaa, punya Asaa blue"

Asaa mengerucutkan bibirnya dengan kedua tangan menghentak kesal, "Asaa yellow tau, blue itu punya Agam"

"Ihh Asaa yang penting kan ada sepedanya, udah yuk, Asaa pake yang blue aja" ujar Agam menengahi

Menghela nafas pasrah, Asaa berjalan menuju sepeda warna biru, mengambilnya dengan tanpa semangat, "Yuk" ujarnya lesu