-𝑃𝑎𝑝𝑎𝑛𝑦𝑎 𝐼𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑟𝑎ℎ-

4.3K 737 124
                                    


-Happy reading 🍁
-sorry for typo(s)

-Happy reading 🍁 -sorry for typo(s)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Rafan's-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Rafan's-

Adrian mengernyit heran saat tiga kembar kembali ke tenda sambil cekikikan nggak jelas, udah mana basah kuyup juga. Adrian berhenti memanggang daging, menghampiri si kembar tiga yang masih cekikikan di depan tenda.

"Heh, ketawanya sampe geli banget begitu abis ngapain? Terus ini yang satu kemana?" Tegur Adrian, dengan kedua tangannya berkacak pinggang

Si kembar tiga berhenti terkekeh, kemudian mendongak menatap Papa, "enggak ada ikannya" cicit Aidan, dengan satu telapak tangannya ia kibas-kibaskan tanda tidak ada

"Papa nggak nanya ikan, gundul, Papa nanya si bontot kemana" greget Adrian

Bukannya menjawab, si kembar tiga malahan ketawa lagi, membuat si Papa mengerling malas.

"Adeknya dimana Abang kecil?" Tanyanya lagi

"Hahaha itu Papa, Adeknya kita tinggalin di sungai, tadi nyerusuk ke air, hahaha kasian tapi lucu, jadi Ileen tinggalin aja deh sama-sama Idan sama Agam juga" jelas si kecil sulung

Adrian menepuk keningnya, menghela nafas panjang sebelum kemudian turun ke area sungai guna menjemput si bungsu.

"Diem di situ sampe Papa balik" ujar Adrian pada si kembar tiga

Jika kalian kira si kembar itu anteng-anteng aja hubungannya, salah besar, si kembar punya Adrian itu masih anak kecil biasa, anak kecil pada umumnya yang kadang rasa pedulinya masih naik turun, mau itu kembarannya sendiri nyusruk ke jurang sekalipun, kalo mereka lagi mode jail ya udah cuman diketawain aja itu sodaranya.

"Itu Papa marah ya Agam?" Cicit Aidan, memiringkan kepalanya guna menatap si Abang kecil di sampingnya

"Enggak tau, tapi kayanya iya. Kita tinggali adek soalnya"

"Idan takut" cicitnya lagi, kali ini meraih lengan Agam untuk ia peluk

Aileen yang berdiri di samping Agam yang lain, melirik Aidan, kemudian si Abang kecil itu memindah posisinya menjadi di sebelah Aidan, lalu tangan kecilnya terangkat guna mengusap-usap punggung adik kembarnya.

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang