-𝐴𝑙𝑖 𝑠𝑝𝑖𝑘𝑢𝑝? 𝑦𝑎𝑦𝑎𝑦𝑎-

4.1K 712 151
                                    

-Happy  reading 🍁
-sorry for typo(s)


Judulnya abaikan saja lah ya, bingung mau kasih judul apa 😌

Rafan's

Satu malam kemarin, Asaa beneran nggak pulang, masih di culik om Doni si bungsu teh, dan itu membuat si kembar tiga yang ada di rumah terus saja merengek ke Papa supaya Papa menjemput si adik kembar. Bahkan ketiganya nggak tidur sampai malam banget karena nunggu Adeknya pulang.

Ya kan emang begitu ya Abang Adek mah, kalo ada digelutin kalo ga ada dicariin, ya sama kaya si kembar Rafan ini.

.

Sekarang tiga kembar juga Papa sedang sarapan, kalo kemarin sarapan dulu baru mandi, maka hari ini mandi dulu baru sarapan.

"lagi nggak Dek sayurnya?" Tanya Adrian menawari

Tiga kembar kompak menggeleng, juga sama-sama meringis,

"Udah Papa, kita udah kenyang banyak-banyak"

Adrian pun tersenyum, mengusak surai tiga kembar satu persatu, "makan yang pinter ya, biar sehat terus, biar jadi kuat kaya jagoan" ujarnya

"Iya Papa, kita itu kan jagoannya Papa"

"Iya, kalian jagoannya Papa Ian" ujar Adrian, nada suaranya ia lirihkan ketika mengatakan itu, tapi dalam hatinya Adrian sangat-sangat mengiyakan

"Papa..."

"Iya Adek?"

"Kita tau kok jadi Papa itu susah. Om bilang, Papa ian udah hebat kok, tapi belum hebat banget banget, soalnya Idan lebih hebat karena Idan makan sayur abis hehe" ujar si kecil, meringis dengan gemasnya, dan si Papa melengos dengan kekehan gemas pula

"Kemaren ketemu Om ya? Om siapa? Om Doni?"

"Yup. Tapi sebel, Om Doni enggak ajak kita beli jajan, yang di ajak Asaa doang, terus malah enggak di pulangin Asaanya Idan, ya Agam, Ileen?"

"Hu'um. Om Doni culik Asaanya, terus Papa enggak mau cari, kenapa?" Timpal Agam

Adrian menggaruk pelipisnya bingung, sebenernya sekarang tuh waktu yang tepat buat obrolin masalah yang sebenarnya juga udah lama ganggu pikiran dan batinnya, tapi Adrian bingung gimana ngomonginnya sama anak-anak, karena mereka pasti sedikit pahamnya.

Ya atuh dicoba ge belum kumaha si bapak teh.

"Abang..."

Si kembar meringis, "iya?!" Jawabnya semangat

"Papa mau tanya boleh?"

"Eum. Boleh, Papa mau tanya apa?" Ujar Aileen

Adrian menumpukkan kedua tangannya di atas meja, sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah si kembar, "menurut Abang, sayang itu yang kaya apa sih?" Tanyanya

"Eum? Kaya apa Papa?"

Adrian reflek kembali menarik tubuhnya, tertawa cukup keras, anak kecil emang kalo mau lawak suka effortless banget, nyebelin, kaya gitu aja udah gemes bikin ketawa

"Kan Papa yang tanya Dek——"

"Abang Papa" koreksi Aileen

"Hahaha iya iya. Ini kan Papa yang mau tanya tadi, kok malah Abang tanya juga ke Papa"

Si kembar menelengkan kepalanya karena bingung, sama-sama menatap Papa, tapi kemudian terkikik.

"Heh kok malah ketawa sih"

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang