-𝑖𝑐𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑒𝑛𝑔𝑔𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑑𝑖ℎ, 𝑎𝑑𝑎?-

3K 621 62
                                    


-happy reading 🐥
-sorry for typo(s)


guiss karena nanti malam sudah malam nyewyer trus aku tidak sempat buat chapter baru, jadi enih chapter aku up saja ya

tadinya mau nggak aku up, tpi gapapa lah dari pada tertimbun di draft, itung-itung juga buat mengisi kekosongan mlm new year, walaupun rada telat.

tadinya mau nggak aku up, tpi gapapa lah dari pada tertimbun di draft, itung-itung juga buat mengisi kekosongan mlm new year, walaupun rada telat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafan's

Hari ini tanggal 22 Desember, sekolah si kembar mengadakan perayaan hari Ibu. Setiap tahunnya memang sekolah si kembar akan merayakan hari itu, sekolah akan mengundang Ibu dari para siswa untuk datang, dan menyaksikan perfomance dari anak-anaknya.

Dan sekarang si kembar juga Agler hanya bingung, kenapa hanya mereka yang tidak mendapat giliran untuk menampilkan sesuatu di panggung kecil di aula sekolah itu.

"Abang, kenapa kita enggak naik kaya temen-temen?" Tanya si bungsu

Aileen mengigit bibirnya, kemudian menatap sang adik, "karena kita enggak punya Ibu, Adek" cicitnya

Asaa mencebikkan bibirnya, merapatkan duduknya pada si sulung, "Asaa nggak suka hari Ibu" cicitnya

"It's okay, kita enggak harus suka semua hari kok" ujar si sulung, seraya mengusap-usap punggung si adik

Di aula besar di sana, si kembar memilih duduk di kursi paling belakang, disaat seharunya anak-anak duduk di depan menunggu giliran untuk naik ke panggung. Aileen Asaa hanya berdua sekarang, karena Agam dan Agler sedang mengantarkan Aidan ke toilet, anak itu mau pipis katanya, tapi nggak berani sendiri jadinya Agam temenin.

"Coba kalo kita bilang Papa, Papa pasti dateng" cicit si bungsu lagi

"Kita nggak bilang kan supaya Papa enggak sedih Adek. Asaa kan tau, kalo kita sedih nanti Papa ikut sedih"

"Iya. Asaa enggak mau Papa sedih, biar Asaa aja yang sedih ya Abang"

Aileen mengangguk, "eum. Sama Abang juga, kita sedihnya sama-sama, tapi sebentar aja, oke? Nanti pulang sekolah kita beli coklat banyak-banyak, tapi jangan bilang-bilang Papa" ujar Aileen, tersenyum lebar menatap Adiknya, Aileen juga mencubit gemas Pipi Asaa, membuat si bungsu itu langsung tersenyum juga sepertinya

"Hu'um, mau mau. Asaa mau beli ice juga dua puluh" girang si kecil, yang diangguki Aileen

"Tapi enggak dua puluh juga, kebanyakan nanti flu" ujar Aileen

"Enggak Papa, nanti Asaa sharing sama temen-temen Asaa"

"Oke" balas Aileen seadanya, si kecil kembali fokus menatap ke depan, tangan kecilnya sedari tadi tak lepas menggenggam tangan yang lebih muda.

[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang