-happy reading 🐥
-sorry for typo(s)
🐥
Setelah tragedi tumpahnya sarapan si bungsu, kini mbak Dina sudah selesai memandikan si kembar, pun dapur dan ruang makan sudah kembali rapi.
Dan sehabis mandi, si kembar kini berkumpul di kamar Papa. Ini ide Aidan, soalnya kalo di kamar Papa, Mbak Di nggak bakal bisa masuk.
"Asaa, nanti Asaa diem aja oke. Mbak Di itu jahat, kita mau kerjain mbak Di biar nggak jahat lagi" cicit Aidan, memperingati si bungsu sebelumnya.
"Kerjain apa? Nanti kalo tambah jahat gimana? Jangan deh, Asaa kan cuman di cubit aja, jadi enggak pa-pa"
"Enggak. Pokoknya harus di kerjain, yang boleh cubit Asaa itu cuman Ileen. Orang-orang enggak boleh, ngerti?"
Si bungsu mengangguk cepat, saat si sulung menodongkan wajahnya tepat di depan wajah si bungsu. Membuatnya reflek saja mengangguk karena kaget.
Kemudian empat kembar itu duduk melingkar, dengan wajah serius masing-masing, kecuali si bungsu.
"Kita apain ya nannynya" gumam Agam bingung.
"Eumm, gimana kalo..."
"Kalo apa Idan?" Timpal si bungsu, karena Aidan yang menggantung katanya.
"Sini deh Idan bisikin" ujar Aidan, meminta tiga kembarannya mendekat ke arahnya untuk di bisikin apa idenya.
"Gimana? Pasti seru deh"
"Seru sih Idan. Tapi kalo mbak Di nya kenapa-napa gimana?" Cicit Agam.
"Enggak bakal Agam, ini sakitnya sedikit kok. Kan Mbak Di orang besar, pasti enggak kenapa-napa"
"Oke deh. Ileen setuju" timpal Aileen menyetujui ide dari si adik.
"Agam juga setuju deh"
"Yess. Asaa gimana?"
"Eung? Asaa laper" cicit si bungsu itu sembari meringis, membuat tiga Abang kecilnya sama-sama menepuk keningnya.
"Haduhh Asaa..Asaa"
Si bungsu masih meringis dengan polosnya, gigi susunya yang rapi ia pamerkan cukup lama, membuat tiga Abang kecil memutar bola matanya bosan.
"Stop senyum, Idan tau Asaa lucu tapi stop oke. Ayo kita cari makan di dapur, Asaa harus mam biar nanti enggak rewel" cicit Aidan, seraya turun dari ranjang.
"Ishh Idan, jangan kaya orang besar dong ngomongnya. Kita kan satu umur"
"Tapi Asaa masih kecil"
"Kalo satu umur ya berarti sama-sama kecil dong!!" Sewot si bungsu pada akhirnya.
Aidan menarik nafasnya, menatap si bungsu sebelum menghembuskan nafasnya, "ayok Asaa" ujarnya.
"Ya udah ayok" timpal si bungsu, walaupun masih agak sewot.
Dua abangnya mah ketawa-ketawa aja. Lucu kata mereka mah. Padahal mereka berdua juga sama lucunya. Si lucu ngetawain si lucu lainnya. Heuhhh beruntungnya si bapak Ian, di kelilingi ayam-ayam lucu kaya si kembar.
Sebenernya yang lebih beruntung itu Yaya Yuyu, punya peternakan ayam berkualitas bibit super unggul wkwk.
.
Si kembar keluar kamar mengendap-endap, padahal mah ya ngapain, malahan buat mbak Dina yang lagi bawa keranjang cucian kotor jadi bingung liat tingkah empat majikan kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Papa and Four twin || 𝙽𝚌𝚝⁰⁰
Random°°. "Mbak mau adopsi anak ngga??" "Saya mau jual anak,siapa tau mbaknya minat" °. "PAPAA!!" °°. "Apaa!!diem makannya,atau papa jual kalian beneran" °. "Dasar de u de a" °°. "Heh!!" [ 23 Mei 2020 ]