Ini panjang loh gais
Kalau capek scrolling protesnya ke sini reeds0926 ya wkwk
Mohon maaf apabila banyak kata-kata yang tidak berkenan dihati :)
"PRAM GOBLOK!"
Si empunya nama, Pramudya Kusumawardana atau yang biasa disapa Pram tertawa kencang. Bahkan saking gelinya, Ia sampai memegangi perutnya yang sakit.
"SIALAN LO AH! BASAH SEMUA BAJU GUE!"
"Berisik Daf, teriak mulu kayak toa Masjid," Ujar Pram masih tertawa. Ia melempar sebuah handuk di kursi yang tadinya akan dipakai mandi, tapi malah melipir mencuci motornya dulu sebelum mandi.
Daf- atau Daffa, sahabat kecil Pram menyambut lemparan handuk tersebut dengan gerutuan. "Makanya punya mata dipakai! Bukan cuma dijadiin pajangan!"
"Sengaja," Tawa Pram kembali mengudara. Membuat Daffa kesal dan melayangkan cubitan diperut Pram.
"Aduh- aduh, sakit woy!"
"Bodo!"
"Sono pulang, ganti baju, masuk angin aja, mampus."
/Halah, mau perhatian aja sok gengsi 😒
Bukannya pulang, Daffa justru membuka sepatunya dan masuk ke rumah Pram. "Heh salah rumah!" Seru Pram.
"Numpang mandi!" Sahut Daffa dari dalam.
Pram geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabat kecilnya tersebut. Meski umurnya lebih tua 2 tahun dari dirinya, Daffa justru masih terlihat seperti anak kecil dibanding dirinya.
Ia masuk setelah mengelap motornya hingga kering. Lalu kembali geleng-geleng kepala saat melihat sesosok penampakan yang asik di meja makannya.
"Udah numpang mandi, numpang makan pula," Pram merotasikan matanya malas. Yang disindir tetap cuek.
"Pram, gaada makanan lagi? Masih laper," Keluh Daffa.
"Sumpah ya Daf, itu nasi goreng tadi gue buat lebih dari satu porsi, udah gue ga dibagi, minta nambah lagi,"
Daffa manyun. "Laper banget gue, dari siang belum makan, pagi cuma sempet makan roti satu malah,"
Pram sontak menoyor kepala Daffa dengan gemas. "Nyari penyakit, nanti masuk rumah sakit lagi gue ga mau ngurusin ya,"
Daffa justru tersenyum meledek, "Emang bisa? Lo kan sayang sama gue!" Tawanya.
"Najis!" Ujar Pram sambil bangkit.
"Heh! Mau kemana?!"
"Mandi,"
"Makanan gueee-"
"Lo liat kulkas, udah gaada stok makanan,"
"Kok bisa?"
"Kok bisa," Tiru Pram. "Menurut lu aja, lu numpang makan dirumah gue setiap hari, terus kulkas gue ga boleh kosong?"
Daffa menyengir. "Sorry,"
"Tungguin gue mandi dulu, nanti beli makan diluar aja,"
"Asik!!"
"Gantinya lo temenin gue belanja isi kulkas lagi,"
"Bereessss," Daffa mengacungkan jempolnya.
.
Saat mereka kembali kerumah malamnya, Daffa yang baru turun dari motor Pram menatap rumahnya dengan kosong. Lampunya belum menyala, menandakan tidak ada orang dirumah. Inilah yang membuatnya lebih senang dirumah Pram. Setidaknya meski Pram juga tinggal sendiri, mereka bisa mengisi hari dengan suara satu sama lain.
