34. Drama

4.4K 412 70
                                        

Anthony 17 tahun. Jonatan 16 tahun. Reza 14 tahun. Akbar 12 tahun.



"Kak Onik!"

"Apa sih Jo?"

"Buat Kak Onik!" Jonatan menyerahkan satu batang coklat.

"Kamu tiap hari ngasih aku coklat niat bikin aku sakit gigi apa gimana?!"

"Enggak kok, kupikir Kak Onik suka coklat."

"Ga setiap hari juga! Udah sana ah, aku mau ujian nanti, jangan ganggu aku belajar!" Usir Anthony.

Jonatan memilih berdiri sambil membawa coklatnya. "Yaudah, semangat ya Kak!"

Anthony hanya menggerutu kecil karena acara belajarnya terganggu. Cukup lama Ia fokus, sampai seseorang meletakkan satu kotak susu strawberry dan roti coklat.

"Dimakan Kak, biar makin fokus belajarnya,"

"Aku ga laper!"

"Ga bisa gitu! Harus makan. Nanti sakit. Udah ya Jojo mau balik kelas. Jangan lupa dimakan!"

Anthony menyimpan rotinya di tas. Tapi tangannya membuka susu kotak yang di bawa Jonatan.

"Masih ga mau nyerah dia Nik?" Tanya Bagas.

"Enggak tau,"

"Terima aja sih, lo kan juga naksir,"

"Ga segampang itu, gue takutnya dia masih playboy, masih nempel kesana sini."

"Ya siapa tau kalau lu udah nerima dia langsung tobat."

"Gatau ah. Sana lu ganggu gue belajar aja."

"Udah pinter ngapain belajar sih, noh liat Frengky. Pinter kagak belajar juga kagak."

Kalimat Bagas direspon lemparan kertas oleh yang punya nama. "Sialan lu!"

Bel berbunyi. Mereka langsung duduk manis di tempat masing-masing saat sang guru masuk dengan membawa kertas ujian.

Anthony keluar kelas dengan lesu. Ia lapar. Soal ujian tadi sukses menguras tenaganya. Ia ingat roti coklat yang diberi Jonatan. Segera diambilnya dan dimakan dengan cepat.

"Kak Onik!"

Anthony menghentikan langkahnya saat melihat Jonatan berlari kearahnya. "Apa?"

"Laper ya Kak? Pulang sama Jojo yuk. Jojo traktir McD,"

Anthony tergiur dengan kata McD. Tanpa menunggu jawabannya, tangan Jonatan langsung menariknya ke parkiran motor.

"Nih Kak, di habisin ya."

"Makasih Jo."

Jonatan memperhatikan Anthony yang sibuk menguyah membuat pipinya menggembung. Tanpa sadar Ia tertawa kecil.

"Kenapa?"

"Kakak lucu, kayak anak TK lagi makan."

"Enak aja disamain sama anak TK,"

"Ya habis masih lucu gini, kalau orang ga kenal terus Kakak ga pakai seragam mungkin dikira masih SMP kali,"

Alfian's FamilieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang