44. Minder

3.5K 386 95
                                        

Anthony 18 tahun. Jonatan 17 tahun. Viktor 20 tahun. Sean dan Tien Chen 19 tahun. Kento 18 tahun.








"Anthony? Ngapain?"

Yang dipanggil menoleh, "Oh Ken, aku lagi nunggu dijemput,"

"Kok disini? Panas loh ini,"

"Iya gapapa, kalo di tempat lain nanti dia gatau, HP aku lowbatt, jadi ga bisa hubungi dia," Jawab Anthony sambil menutupi matanya, menghalau silau.

"Tunggu di mobil aku aja yuk,"

"Ga usah, bentar lagi juga dia sampai kok,"

"Siapa sih? Bunda kamu?"

"Bukan-" Belum selesai kalimat Anthony, sebuah motor vixion berhenti.

"Kak, maaf, kena macet tadi, kelamaan ya?" Si pengemudi membuka helmnya.

"Enggak kok, aku juga baru keluar, ga ngebut kan?"

"Enggak, nih helm nya Kak, ayo pulang, aku punya PR banyak,"

"Beli kue dulu ya Jo, Fani nitip tadi,"

"Oke!" Jonatan menyalakan motornya, baru sadar di sebelah Anthony ada seseorang.

"Ken, aku pulang duluan ya," Senyum Anthony.

"Ya, hati-hati,"

Anthony kemudian mencengkram sisi kiri kanan pinggang Jonatan. Membuat Kento menatap tidak suka.

"Itu tadi siapa Kak?"

"Oh itu temen sekelas aku,"

"Ngapain?"

"Ga ngapa-ngapain, cuma nawarin aku buat nunggu di mobil dia, soalnya lumayan silau tadi,"

"Kenapa ga nunggu di dalam aja? Apa di tempat teduh gitu?"

"Hape aku low Jo, kalo ga disitu nanti kamu susah nyariin aku nya,"

"Tapi Kak Onik kan jadi kepanasan, tadi nunggu di mobil dia juga gapapa," Anthony tersenyum geli saat mendengar nada cemburu di kalimat Jonatan.

"Gapapa, kan cuma bentar, cemburu ya?"

"Gatau ah!" Jonatan menghentikan motornya di depan toko kue. "Sana buruan!"

"Lucunya kalo ngambek," Goda Anthony. "Mau kubantu bikin PR ga? Tapi ikut masuk dulu,"

Jonatan mengalah. Tapi sesaat Ia melihat peluh di kening Anthony. Ia buru-buru mengambil sapu tangannya.

"Kakak keringetan," Gumam Jonatan. "Pasti kepanasan gara-gara naik motor ya? Maaf ya Jojo belum dibolehin bawa mobil sama Papi,"

"Apaan sih Jo, gapapa lah naik motor juga, kan kamu sendiri yang bilang kalo naik motor bisa ngerasain aku peluk kan?"

Jonatan tersenyum, "Kak Anthony terbaik!"

*****

"Halo? Oh kamu di depan? Yaudah bentar aku udah mau keluar kok. Tunggu dulu ya,"

Alfian's FamilieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang