Akbar 2 tahun.
"Beneran kamu gapapa aku tinggal berdua sama Akbar?"
"Gapapa, Akbar kan udah besar, pasti ga rewel."
"Tapi kalau malam nyariin aku gimana?"
"Aku bisa Can, percaya sama aku ya?"
Ihsan tampak berfikir. Sebenarnya tidak mau meninggalkan Akbar berdua dengan Bayu, bukannya tidak percaya, tapi anaknya itu suka rewel kalau tidak melihat dirinya sehari aja.
"Apa aku bawa aja ya?"
"Kamu katanya mau ngurusin nikahannya sepupumu kan? Ibu juga ngurusin Bapak yang sakit kan, pasti ribet banget nanti. Kalau aku bisa ikut pasti aku ikut,"
"Kamu kan juga disini sibuk Bay, gimana mau ngurusin Akbar? Akbar lagi anget loh badannya."
"Gapapa, udah lumayan turun kan panasnya?"
"Udah sih, tapi aku takut Akbar rewel aja,"
"Engga, percaya deh sama aku. Kalau kerjaanku beres nanti aku nyusul kamu. Kalau engga ya sampaiin aja ke Ibu aku ga bisa pulang,"
Ihsan mengangguk menyetujui. Sepertinya benar kata suaminya untuk tidak membawa Akbar daripada tidak terurus.
*****
"Dadah dulu sama Abi," Bisik Bayu.
"Dadah Bii!" Akbar melambai lucu. Bibirnya tersenyum membuat gemas.
"Nurut Bapak oke? Ga boleh rewel nyariin Abi,"
Akbar mengangguk. "Akbal cama Bapak!"
"Hati-hati ya Can," Ujar Bayu. "Titip salam buat semua, maaf aku ga bisa ikut,"
"Iya, kalau ada apa-apa telfon aku ya," Ihsan memberi kecupan di pipi Bayu dan kening Akbar.
Setelah Ihsan berangkat, Bayu berangkat ke kantor bersama Akbar.
"Loh Pak-" Sekretaris Bayu kaget saat melihat bocah kecil di gendongan Bosnya.
"Ihsan lagi ke Tasik, kamu bantuin saya jaga Akbar pas saya rapat nanti ya,"
Sekretaris Bayu mengangguk. Ia sudah kenal dengan bocah kecil itu karena Ihsan sering datang bersamanya.
.
"Pak, rapatnya sudah mau dimulai,"
"Iya," Bayu melirik ke arah Akbar yang sedang tertidur pulas. "Nanti kalau bangun digendong ya, kalau minta susu itu udah saya buatkan,"
"Siap Pak,"
"Kamu kerjain aja tugasmu disini, sekalian jaga anak saya," Sekretaris Bayu mengangguk lagi. Mengambil kerjaannya dan duduk di sofa, berseberangan dengan tempat Akbar tidur.
Setengah jam berlalu dengan damai. Tapi saat Akbar menggeliat dan terbangun, Ia mengerjap saat tidak melihat Bapaknya.
"Akbar udah bangun? Mau tante gendong?" Akbar mengulurkan lengannya. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling, mencari Bapaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/181206295-288-k930748.jpg)