Anthony 6 tahun. Reza 3 tahun.
"Bunda ayooo!!!"
"Onik! Lari lagi ga jadi es krim ya!"
Anthony langsung mengerem langkahnya. Berdiri diam sampai Bundanya menghampiri.
"Jangan lari-lari A' banyak orang. Nanti hilang loh." Ujar Fajar.
"Gendong," Anthony mengulurkan lengannya.
"Nanti aja ya, duduk di troli sama adek." Anthony mengangguk. Menyusul Rian yang sedang mengambil troli dengan Reza.
"Dipegangin Ejaknya, jangan di ajak berdiri." Kata Rian. Anthony duduk bersandar dengan Reza di sebelahnya. Sesekali Anthony menjahili Reza yang asik bermain.
"Aa'." Panggil Fajar. Anthony yang ketahuan hanya nyengir. Lalu kembali melihat-lihat ke sekitar.
"Bunda! Mau itu!" Anthony menunjuk barisan coklat. Langsung di balas gelengan oleh Rian.
"Coklat Aa' masih banyak."
"Udah habis,"
"Siapa yang habisin?" Rian mengernyit.
"Aa'." Anthony menjawab polos.
Rian langsung menoleh ke arah Fajar. Yang di toleh pura-pura sibuk dengan Reza.
"Aku kan udah bilang jangan kebanyakan kasih Onik coklat!" Rian mencubit lengan Fajar.
"Aku ga tau dek. Serius deh. Aku lagi nenangin Ejak yang nangis tau-tau banyak bungkus coklat kebuka."
"Aa' bandel. Es krimnya gajadi."
Anthony mencebikkan bibirnya. "Bundaaa,"
"Gausah nangis. Bunda ga suka." Rian berlalu begitu saja. Kembali melanjutkan acaranya belanja.
Putra sulung Rian itu hampir menangis. Fajar yang melihatnya langsung menggendong sambil satu tangannya mendorong troli menyusul Rian.
"Sst. Jangan nangis dong A', malu nanti di lihatin orang."
Anthony menyembunyikan wajahnya di leher Fajar. Masih tetap terisak karena Bundanya.
Reza yang melihat Aa'nya di gendong langsung ngambek. Mainannya di lempar dan dia berdiri tiba-tiba. "Adek! Jangan berdiri nanti jatuh!"
"Gendong!" Reza mengulurkan kedua lengannya pada Fajar.
"Adek, Ayah lagi dorong troli."
"Gendong!" Kaki kecilnya menghentak ke troli, hampir membuat Fajar kehilangan kendali. Mulai ikut menangis karena permintaannya tidak dituruti.
Rian yang melihat kembali menghampiri mereka. "Adek, duduk."
"Gamau! Ayah gendong Aa', Adek juga mau digendong Ayah!"
"Gantian ya?" Rian berusaha menghentikan tangis Reza. Ganti Anthony yang menggeleng di leher Fajar.
"Gamau gantian." Ujarnya lirih.
