Hai!
Kembali lagi dengan lanjutan chapt sebelumnya.
Oh ya, ini beda universe sama book ini yaaa
Racun PraDaff kenceng ya, aku nyesel bahas ini sama reeds0926, mana lagi UAS pula sekarang :)
Udah yeee jangan lupa bayaran ku gamau tau, Lemonade's season 2 chapt 1 harus Bagas-Fikri, titik ga pake koma.
A little bit 🍋🍋
"Pram!" Daffa berseru kencang, mengganggu seseorang yang masih terlelap.
Yang punya nama mengerang. "Masih ngantuk Daf,"
"Bangun!" Daffa menarik tangan Pram. "Bangun ih!"
"Kenapa sih?" Pram mengusap wajahnya. Tangannya menarik tangan Daffa hingga jatuh keatas tubuhnya. Membuat Daffa terkejut.
"Pram, lepasin," Berontak Daffa.
"Lo ganggu tau ga?"
Daffa cemberut. Sembari menikmati wajah sahabat -kekasihnya sekarang-, Ia berujar, "Lo kan mau pergi lusa, ayo main sama gue," Gumamnya.
Sebelah tangan Pram dengan santai melingkar di pinggang Daffa. Sebelah lagi mencubit pipinya gemas. "Nanti, sejam lagi. Gue masih ngantuk banget sumpah,"
Daffa yang tidak punya pilihan akhirnya mengalah. Merebahkan kepalanya dibahu Pram dan turut memejamkan matanya.
.
"Yer, katanya mau ngetawain paling kencang?" Ujar Bagas.
Yere menggeleng, "Males ah, ngabisin tenaga."
Fikri mencibir. "Ga bakal hilang juga si Daffanya, ngapain dipegangin mulu sih,"
Yang jadi bahan omongan hanya menyengir seolah tidak punya dosa. Membuat Fikri, Bagas dan Yere menghela nafas kesal.
"Kasihan ya, baru aja jadi bucin, udah ditinggal lama nanti," Ledek Fikri lagi. "Makanya jangan kebanyakan gengsi,"
"Gas, peliharaan lo, tolong." Jawab Daffa nyeleneh.
"Manusia engga tahu terima kasih gini nih, coba aja dulu gue ga ngasih tahu kalau Pram kritis, terus Pramnya mati, nyesel seumur hidup lu yang ada!"
Daffa terkekeh. "Dah ah, balik aja yuk," Ajaknya pada Pram.
"Besok berangkat jam berapa emang?" Tanya Rinov.
"Jam 10 an,"
Bagas mengangguk. "See you at airport."
*****
"Makan dulu," Ujar Pram.
Daffa menggeleng. Masih setia melingkari lengan Pram dengan erat. "Elah Daf, gue cuma sekolah, cuma 2 tahun. Lu kayak mau ditinggal perang aja sih,"
Daffa menatap Pram sambil cemberut. Membuat Pram menghela nafas. "Daf, jangan gini ah. Kalau lo kayak gini nanti gue khawatir. Nanti gue ga tenang ninggalin lo nya."
