15. Pacaran

5K 593 112
                                        

Anthony 17 tahun. Reza 14 tahun.




"Ngapain Jo?"

"Nih, bawain martabak buat Kak Onik."

"Tumben?"

"Ih kok heran sih? Kan Jojo cuma mau bawain makanan buat pacar Jojo," Jonatan manyun.

"Yaudah iya makasih. Duduk dulu gih, aku ambilin minum."

Jonatan lalu mendudukkan dirinya di kursi teras Anthony. Tidak lama Anthony kembali dengan segelas sirup dan piring martabak tadi.

"Kakak ntar abis lulus mau kuliah dimana?"

"Masih mikir Jo, emang kenapa?"

"Jangan jauh-jauh disini aja, ntar Jojo kangen,"

Tangan Anthony menepuk pelan pipi Jonatan, "Manja."

Mereka mengobrol ngalor ngidul sampai lupa waktu. Terlalu asyik hingga melupakan kewajibannya untuk sebagai pelajar.

*****

"Adek mau kemana?"

"Mau ke rumah Akbar bentar Bun, mau ngasih titipan Akbar."

"Yaudah jangan lama-lama." Reza mengangguk.

Rumah Akbar,

"Nih, aku sampai muter-muterin Jakarta datangin semua toko buku nyari itu buat kamu."

Akbar sumringah. "Makasih! Makasih Ejak!"

"Makasih aja?"

"Trus apa lagi?"

Reza mengetuk pipi sebelah kanannya dengan jari telunjuk. Membuat Akbar tersipu malu.

"Ih enggak! Ga mau! Nanti ketauan Abi sama Bapak!"

Reza tertawa renyah. Kemudian lanjut mengobrol di depan rumah Akbar. Melupakan pesan Bundanya yang menyuruhnya tidak lama-lama.

*****

"Itu suara siapa di depan dek?"

"Suara Jojo Mas."

"Ngapain?"

"Gatau, kayaknya sih bawain martabak buat Onik."

Fajar lalu duduk di meja makan. Kemudian menyadari anak bungsunya tidak ada.

"Reza?"

"Kerumah Akbar. Katanya ngasih titipin buat Akbar." Rian menyiapkan piring suaminya. "Aku panggil Onik dulu."

"Gausah."

"Eh?"

"Gausah biarin aja. Kita makan berdua aja."

"Tapi Mas-"

"Nurut." Oke Rian diem.

*****

Alfian's FamilieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang