81. 22 vs 27

2.5K 261 152
                                    

Marvin in your area gais~

Wajib komen yang banyak, kalo ga nanti di smash Mami Kevin loh hehe







"RIANNNNN!"

Yang punya nama tersedak es jeruknya. Mengusap bibirnya kemudian menatap galak pada yang memanggil.

"APA?!"

"Kartu kredit gue diblokir," Tangis Kevin.

"Ya terus?!" Tanya Rian sewot.

"Hidup gue gimana Yannnn-" Rengek Kevin.

"Gausah hidup sekalian!"

Kevin makin memasang wajah memelas. Sahabatnya ini sungguh tega.

Tidak lama Ihsan datang. Menatap bingung pada Kevin yang hampir menangis.

"Vin, kenapa?"

"Icannnn!!! Masa Rian nyuruh gue gausah hidup!" Adu Kevin.

Ihsan mengeryit bingung. "Kenapa sih Yan?"

"Kartu kreditnya diblokir,"

Ihsan tertawa kecil. "Oalah."

Kevin tambah menangis melihat Ihsan tertawa. Membuat Rian semakin sebal dengan tingkah kekanakan sahabatnya itu.

"Berisik Vin, sumpah dah. Lagian kenapa sih tiba-tiba kartu kredit lo diblokir?"

"Bokap gue udah ga mau bayarin tagihan kartu kredit gue katanya, masa gue disuruh bayar sendiri,"

Ihsan tertawa geli. "Kapok kan lo, makanya jangan boros,"

Kevin menelungkupkan wajahnya di atas meja. Memutar otak bagaiman Ia akan hidup setelah ini.

Tiba-tiba Ia berdiri. Membuat Ihsan dan Rian kaget. "Kenapa lo?"

"Gue cabut duluan,"

"Lo mau kemana?!" Tanya Ihsan.

"Nyari om-om kaya!"

Jawaban Kevin membuat Ihsan dan Rian melongo. Itu benar masih sahabatnya kan?

*****

Tapi pada akhirnya Kevin memilih ke kantor Ayahnya. Membuat keributan agar kartu kreditnya dibuka lagi.

"Pak, itu- anak Bapak-" Ujar sekretaris Tuan Sukamuljo.

"Kenapa lagi dia?"

"Memasang aksi protes?" Jawabnya ragu.

"Biarkan saja," Tuan Sukamuljo memilih untuk melanjutkan rapatnya.

Sedang Kevin mendecak sebal karena aksinya tidak dihiraukan sang Ayah. Ia lalu naik ke ruang Ayahnya, membuka pintu ruangan dengan kasar tanpa peduli siapapun yang ada didalam.

"Papa!"

"Punya sopan santun tidak? Papa tidak punya anak kurang ajar sepertimu,"

Alfian's FamilieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang