49. Mantan Fajar

3.7K 369 86
                                    

Fajar 23. Rian 21.

Pendek, lagi di fase otak gamau diajak apdet. Padahal kangen apdet onik kecil 😔










"Yan, mau kemana Yan?"

"Ke kantin, kenapa?"

"Ikut dong," Kevin kemudian membereskan bukunya di bangku panjang, menyusul Rian yang sudah jalan duluan.

"Fajar mana? Tumben ga bareng?"

Rian menaikkan bahu, "Gatau,"

"Lah tumben, biasanya nempel mulu."

"Iya, udah kayak perangko sama lem," Celetuk Ihsan di belakang Rian.

"Apa sih kalian, emang harus kemana-mana berdua?"

"Ini kalo misah biasanya lagi berantem nih,"

Rian otomatis tersenyum mendengar kalimat Kevin.

"Kan, senyumnya creepy. Fajar masih hidup ga nih?"

"Masih kok masih, tapi gatau nanti." Jawab Rian tenang.

Ihsan melirik Kevin, "Takut gue."

"Kenapa lagi si buluk Yan?"

"Lu juga ngakuin kan kalo dia buluk?" Sahur Rian. "Heran gue buluk aja banyak gaya."

"Kenapa nih?"

Rian membuka HP nya. Menampilkan sebuah igs dimana Fajar tengah boomerang dengan perempuan.

"Siapa nih?"

"Mantannya Fajar pas SMA."

"Anak sini juga?"

"Bukan. Dia lagi ketemuan tuh di mall. Trus nyuruh gue berangkat sendiri."

"Pantes sensi mulu dari tadi."

"Ngapain Fajar itu?"

"Selingkuh."

"Kebiasaan kan lu, Fajar deket sama orang langsung dibilang selingkuh." Guman Ihsan.

"Ya kalo bukan selingkuh trus apa? Ngapain boomerang nempel-nempel gitu?"

"Telfon dong dianya."

"Dimatiin." Ketus Rian.

"Gue lupa, abis ini kelas." Sahut Kevin tengil. "Cabut ya."

"Vin! Eh Kevin sialan!" Panggil Ihsan. "Anjir masa gue ditinggal berdua doang nanti gue tinggal nama gimana?!"

Rian melirik Ihsan. "Gamau nemenin gue ya disini?" Rian memasang wajah melas.

Ihsan menutup mata. Menguatkan hati. "Iya iya gue temenin." Pasrah Ihsan.

Rian tersenyum. "Gitu dong. Ihsan baik deh."

"Ya Tuhan kuatkan Ican. Ican takut lebam-lebam."

*****

Alfian's FamilieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang