32. Liburan

4.7K 480 101
                                    

Anthony 20 tahun. Reza 17 tahun. Fani 7 tahun.










"Yah, besok kan libur panjang."

"Terus kenapa?" Fajar mengalihkan perhatiannya pada putri bungsunya.

"Liburan," Cengir Fani. "Ayo Yahhh, ya please ya?" Rengek Fani.

"Dek, Ayah ga libur. Kerjaan Ayah banyak."

"Libur ajaaa, kan kasihan karyawan Ayah mau liburan ga bisa,"

"Fani,"

"Ayo Yahhh," Fani menggoyang-goyangkan lengan Ayahnya. "Lagian Ayah kan duitnya udah banyak, gausah kerja terus. Sekarang di habisin aja dulu, nanti lagi kerjanyaa,"

Fajar luluh. Tidak tahan akan mata sipit Fani yang membulat dan menggerjap lucu.

"Iya, iya kita liburan. Sekarang Fani keluar dulu ya, biar Ayah selesaikan dulu kerjaan Ayah sekarang."

"Yes!" Fani melonjak kegirangan. Ia mengecup pipi Fajar lalu memeluknya erat sebentar. "Sayang Ayah!" Kemudian berlari keluar ruang kerja Fajar.

Fajar hanya tersenyum melihat tingkah putri bungsunya. Ia lalu memfokuskan diri lagi pada kertas didepannya sebelum menyadari sesuatu.

"Fani kan, ga suka ngabisin uang, beda sama-" Fajar lalu beranjak dari kursinya.

*****

"Gimana?"

Fani menunjukkan jempolnya. "Beres!"

Kedua kakaknya berseru kegirangan. Saling tos satu sama lain.

"Kan bener kata Ejak, kalau Fani yang bujuk Ayah pasti mau!"

"Terbaik emang Princess nya Aa'!" Anthony mengusak rambut Fani gemas.

Fani tertawa. "Jangan lupa janji Aa' sama Abang ya!"

"Siap! Tapi ga setiap hari ya, nanti kamu sakit." Jawab Anthony.

"Okay!"

Rian yang memperhatikan anak-anaknya dari dapur hanya tertawa sambil menggelengkan kepala. Tidak menyangka rencana yang disusun ketiga anaknya akan berhasil.

Fani memeluk kedua lengan Kakaknya. Tidak sia-sia juga dia jadi anak kesayangan Ayahnya yang membuat dia mendapat es krim dan yupi gratis sekalipun dimanfaatkan dulu.

Di luar dugaan, tiba-tiba kedua kakaknya meringis kesakitan. Fani berbalik, lalu menyengir.

"Hehehe," Fani tertawa, menyingkir dan membiarkan Ayahnya yang masih menjewer kedua kakaknya.

"Bagus ya, manfaatin adiknya kayak gitu."

"Sakit Yah," Ringis Reza. "Enggak kok, Fani nya juga mau liburan. Iya kan?" Reza menatap Fani.

Yang di tatap malah menggeleng. Memasang wajah seinosen mungkin. Reza dan Anthony seketika melotot. Sialan sekali adiknya ini.

Fajar kembali memandang kedua putranya. Meminta penjelasan.

"Ya- ya abis Ayah kan sibuk terus, udah lama kita ga liburan." Bela Anthony.

Alfian's FamilieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang