Anthony 7 tahun. Reza 4 tahun.
"Bundaaa!!! Aa' nakal!"
"Anthony!!"
"Enggak! Ejaknya aja cengeng!"
"Kenapa lagi sih kalian tuh? Bisa ga sih sehari aja ga berantem?"
"Aa' nakal!" Reza menarik robot-robotannya di tangan Anthony.
"Enggak! Ejak yang nakal!" Anthony balik menariknya.
"Udah udah! Ribut lagi Bunda hukum mau?!"
Mereka menggeleng dengan kompak.
"Minta maaf! Masih berantem Bunda jual semua mainan kalian! Biar ga bisa main sekalian!"
Anthony yang pertama kali mengulurkan tangan, "Aa' minta maaf."
"Ejak juga minta maaf."
"Main yang akur. Bunda lagi masak. Kalau berantem lagi nanti Bunda kasih makan pakai nasi sama garem mau?"
"Enggak! Aa' mau nugget!"
"Enak ga Bun? Kalau enak Ejak mau," Jawab Reza polos.
Rian tepok jidat. Lupa kalau anak bungsunya ini masih polos nyerempet bego.
"Udah, main yang anteng disini sama Aa'!"
*****
"Aa', adek ayo makan dulu."
"Suapi Bunda!!" Kata Reza.
"Ih ga boleh!" Sahut Anthony.
"Boleh! Bunda suapi!"
"Udah gede makan sendiri ah, Bunda juga mau makan."
"Ga mau!" Rengek Reza. "Suapiiii!"
"Kalo Adek di suapi Bunda Aa' juga di suapi Bunda!"
"Ih Aa' ga boleh! Adek aja!"
Rian mengusap wajahnya lelah. Demi Tuhan dia sudah lapar karena dari siang tidak sempat makan dan waktu makannya sekarang tertunda karena kedua anaknya yang berdebat.
"Suapi Ayah mau? Bundanya biar makan juga." Sahut Fajar.
"Gak! Mau Bunda!"
"Maunya disuapi Bunda!"
Rian dan Fajar pandang-pandangan. Bingung.
"Suapi aja Dek, sekalian makan bertiga kamunya."
Rian mengangguk. Mengambil nasi dalam jumlah banyak lalu menyuapi Anthony dan Reza bersamaan. Sesekali Rian menyuapkan nasi untuk dirinya sendiri.
"Aa'! Turun!" Seru Rian. Mereka sedang di ruang tengah setelah makan. Anthony yang melihat kartun kesukaannya tayang langsung naik meja.
Anthony menggeleng. Tetap loncat-loncat di atas meja sambil mengikuti irama lagu kartun kesukaannya.
"Aa' turun. Ga sopan loncat-loncat diatas meja gitu kalau ada orang tua." Ujar Fajar pelan. "Aa' habis makan, nanti muntah kalau loncat-loncat. Aa' tuh udah sekolah, udah gede. Ga boleh gitu lagi."
Anthony langsung turun begitu mendengar nada tegas sang Ayah. Ia duduk di karpet sebelah Reza yang sedang asik makanin kue kering.
"Bunda ngantuk," Ujar Reza.
"Cuci tangan dulu yuk."
"Bobo sama Bunda ya? Ejak mau peluk Bunda. Trus usap-usapin punggung Ejak."
"Udah gede, bobo sendiri."
"Gamauuuu mau sama Bunda, ya ya? Pleaseeee?" Rengek Reza.
"Yaudah iya, sama Bunda."
"IH EJAK CURANG! KEMAREN AA' MAU BOBO SAMA BUNDA GA BOLEH!" Protes Anthony langsung.
"BIARIN! POKOKNYA AA' GA BOLEH BOBO SAMA BUNDA!"
Rian kembali memijit keningnya pusing. Seharusnya Ia ingat kemarin Ia melarang Anthony tidur bersamanya karena sudah besar.
Anak-anaknya masih berdebat di karpet. Sambil sesekali pukul-pukulan kecil dengan bantal sofa.
"Mas, bantuin-"
"Mereka lagi maunya sama kamu. Mas ngomong pun ga bakal di denger juga sama mereka."
Rian menghembuskan nafas kasar. Lalu menarik Anthony menjauh dari Reza.
"Udah stop! Jangan berantem lagi. Aa' ga boleh pukul adiknya kayak gitu,"
"Ejak duluan yang pukul Aa'!"
"Enggak! Aa' duluan!" Bela Reza.
"Udah udah," Rian kembali menjauhkan mereka yang hendak saling pukul lagi. "Udah, Aa' sama Adek sikat gigi terus ganti baju ya? Nanti bobo sama Bunda."
"Beneran Bun?" Anthony menatap Rian dengan mata berbinar.
"Acikkk!" Seru Reza.
Yang tidak disangka Rian adalah, Anthony langsung menggandeng tangan Reza dan berlari menuju kamar mandi bersama.
"Kayaknya nanti Mas peluk guling lagi," Celetuk Fajar.
"Hehehe, maaf ya Mas, terpaksa akunya, daripada mereka berantem terus bikin pusing, ini terakhir deh. Aku janji."
"Dari kemarin terakhir mulu, tapi setiap ada yang minta bobo sama kamu langsung diturutin."
"Maaf deh maaf, serius ini terakhir. Mereka harus terbiasa bobo sendiri sekarang. Pelan-pelan aja kita ajarin mereka ya?"
Fajar menggangguk. "Sana naik. Nanti keburu anak-anakmu berantem lagi. Mas mau kunci pintu dulu."
Fajar mengunci gerbang depan dan seluruh pintu serta jendela. Lalu naik ke kamarnya berniat ganti baju. Ia melihat Rian yang sudah memposisikan dirinya di tengah-tengah Anthony dan Reza.
"Ayah boleh ikut bobo disini ga?" Tanya Fajar iseng. Padahal Ia tahu jawabannya tidak.
"Enggak!" Tangan Anthony memeluk Rian posesif. "Ayah bobo sendiri aja."
"Ga boleh, Bunda punya Ejak!"
Fajar tertawa. "Iya iya. Bunda punya kalian. Bobo yang nyenyak ya sayang-sayangnya Ayah." Fajar mengecup kening mereka satu per satu lalu menaikkan selimut.
Fajar masih menunggu beberapa saat sambil mengusap kepala Anthony dan Reza bergantian. Lalu beranjak keluar kamar dengan pelan menuju kamar Anthony dan tidur sendiri sambil memeluk guling.
Well, sungguh malang nasibmu Pak wkwk.
For: mapsonsugar
Btw, aku berniat bikin satu chapter untuk keluarga lain boleh? Tapi ga tau kapan hehe ✌
Selamat berpuasaa~
![](https://img.wattpad.com/cover/181206295-288-k930748.jpg)