Pendek aja lah ya
Fani 5 tahun.
"Anak siapa ini cantik banget," Gumam Rian. Tangannya dengan telaten menyisir rambut panjang Fani. Diusianya yang baru 5 tahun rambut Fani termasuk panjang, dan tebal pula.
Rian kemudian mengepang setengah sisi kiri dan kanan rambut Fani, lalu menjepitnya dengan jepitan pita di belakang.
"Nah udah,"
Fani menyengir puas. "Timakaci Bunda!"
Rian mencubit pipi tembam Fani. "Sama-sama anak manis,"
Fani lalu keluar kamar, berlari menuju Aa' nya yang tengah makan es krim. "Aa'!"
"Apa sayang?"
"Lihat! Cantik gak?" Fani menunjukkan hasil kepangan Bundanya.
"Cantik," Anthony mengusap rambut Fani lembut. "Mau es krim?"
Fani mengangguk. Membuka mulutnya dan menerima suapan dari Anthony.
"Aa',"
"Iya?"
"Ayah kapan pulang?"
"Besok Ayah pulang katanya,"
Fani bersorak gembira. "Kenapa?" Tanya Anthony heran.
"Pasti Ayah bawa oleh-oleh yang banyak!"
Rian yang baru turun dari atas langsung menyahut, "apa lagi dek?"
Tapi Fani hanya menyengir. Membuat Rian bisa menebak jawabannya.
"Itu loh, barusan Bunda beresin kamarnya dedek, aksesoris kamu udah banyak, masa mau nambah lagi?"
"Tapi kan, Ayah lagi di Dubai, pasti jepit rambut sama bandonya bagus-bagus," Ujar Fani polos.
Rian dan Anthony sontak geleng-geleng kepala. Kecintaan Fani akan aksesoris rambut sudah kelewat batas hingga 3 laci penuh.
*****
"Bun, besok sabtu ulang tahun Fani kan ya?" Tanya Anthony.
Rian mengangguk. "Mau dirayain Bun?"
"Tiup lilin aja kayak biasa, sama Om Kevin, Om Marcus, Om Bayu sama Om Ihsan,"
Anthony manggut-manggut. Tangannya sibuk mencomoti jamur goreng yang baru saja diletakkan Bundanya di meja makan.
"Aa'," Tegur Rian.
Yang ditegur hanya nyengir. Menampilkan dua gigi kelincinya.
*****
"Faniiiiii, anak cantiknya Om Kevin!" Seru Kevin heboh. "Selamat ulang tahun sayang!"
Fani tersenyum. "Makasih Om Kevin!"
Fani duduk di karpet diikuti Kevin disebelahnya. Membuka kotak berukuran sedang yang diberikan Kevin. Mata Fani membulat melihat gaun pink di depannya.
