Anthony 6 tahun. Reza 3 tahun.
"Onik adeknya di gandeng. Jangan di lepas, jangan jauh-jauh dari Bunda juga."
"Iyaaa," Jawabnya iya, tapi adeknya malah diajak lari-lari.
"Onik!"
Anthony tersenyum jahil mendengar panggilan Bundanya. Membuat Rian semakin kesal dengan putra sulungnya.
Fajar yang melihat langsung menarik tudung jaket kedua putranya. "Aa' sama Adek kalo bandel Ayah mau masukin koper mau? Nanti di pesawat masuk bagasi gausah duduk sama Ayah sama Bunda."
Reza menggeleng. "Adek mau cama Bunda."
"Kalo Aa' sama Adek masuk koper bajunya taro mana Yah?" Jawab Anthony.
"Bajunya Aa' sama Adek nanti Ayah buang."
"Trus Aa' pake apa?"
"Pake daun."
Bibir Anthony mengurucut mendengar jawaban sang Ayah. "Ayah nyebelin!"
"Makanya diam, jangan lari-lari. Nanti kalau hilang Ayah sama Bunda aja yang liburan."
"Nda mauuu- mau ikut-" Rengek Reza.
"Yaudah Adek duduk sini ya? Jangan kemana-mana. Kalau diajak Aa' jalan-jalan jangan mau, langsung teriak panggil Bunda atau Ayah oke?"
"Oce,"
Anthony duduk dengan bosan. Ia menatap Adiknya yang asyik dengan robot di tangannya, Ayahnya yang sibuk dengan tiket dan Bundanya yang mengurusi tas mereka.
"Bunda, mau susu-"
"Ini, duduk disini aja, jangan kemana-mana."
Beberapa menit memang anteng. Tapi setelah susunya habis Ia kembali berkeliaran kemana-mana.
"Bunda mau ke toilet dulu ya,"
Ditinggal Rian, membuat Anthony kembali menganggu Reza. Fajar disebelahnya sibuk dengan HP membuat Anthony semakin bebas.
"Adek ayo kesana-"
"Nda mau, nanti ditinggal pecawat,"
"Ih kesitu aja, deket itu-"
"Nda mau! Nanti nda dikacih susu cama Bunda!"
Anthony cemberut. Tidak berhasil mengajak adiknya, Ia beralih ke tas ransel Ayahnya. Mau mainan koper, tapi kopernya lebih besar darinya. Nanti kalo ketiban dia yang sakit juga. Pikir Anthony.
Anthony duduk di lantai. Menarik retsleting tas Ayahnya hingga terbuka. Ada beberapa perlengkapan dirinya dana Reza serta cemilan.
Pecinta coklat ini membongkar tas tersebut untuk mencari coklat. Anthony kesal ketika tidak menemukannya. Ia mengeluarkan semua bajunya dan baju Reza ke lantai. Reza yang penasaran mendekat. Imannya goyah ketika melihat cemilan yang berserakan.
"Aa' cari apa cih?"
"Cari coklat,"
"Mauuuu-"