Anthony 2 tahun.
Pendek aja ya hehe
"Onik!"
"Nda mau!"
"Sayang ayo dong, kamu belum makan dari pagi,"
Anthony tetap mengumpet di bawah meja. Menolak uluran tangan Rian.
"Sayang,"
"No!"
"Onik mau apa?" Rian menghela nafas.
"Mau pelmen,"
"Yaudah boleh deh, tapi makan dulu ya? Harus habis,"
Anthony mengangguk. Merangkak keluar dari meja dan menghampiri Rian.
"Aaa-" Rian berusaha menyuapi nasi dengan sayur bening, tapi Anthony terus mengenyot susunya.
"Onik, kalau minum susu terus nanti kenyang, udahan ya? Makan nasi dulu,"
Anthony menggeleng.
"Kalau begitu ga boleh permen,"
"Pelmen!"
"Makanya makan nasi dulu, ayo dong, bentar lagi Ayah pulang. Nanti dimarahin Ayah loh,"
Anthony akhirnya menerima suapan Rian saat mendengar kata Ayah. Tapi hanya 3 sendok, setelah itu menolak lagi.
"Assalamualaikum! Ayah pulang,"
"Wa'ailaikumsalam, tuh kan Ayah udah pulang,"
"Loh Onik lagi mam?"
"Onik bandel nih Yah, ga mau makan nasi dari pagi,"
"Dari pagi? Kenapa?"
"Pelmen," Jawabnya polos.
"Ga boleh makan permen kalau belum makan nasi."
Anthony langsung cemberut. "Mau pelmen!"
"Ga boleh! Habisin dulu makannya."
"Udah!" Tolak Anthony saat Rian berusaha menyuapkan satu sendok nasi lagi.
"Onik," Panggil Fajar.
"Nda mau!"
"Kenyang kayaknya Mas, minumin susu terus."
"Onik bandel, Ayah ga suka. Nanti permennya Ayah buang aja semua," Fajar menuju lemari, mengambil semua stock permen Anthony dan membuangnya ke tempat sampah.
"Aaahhhh pelmen Onik!" Rengeknya.
"Udah Dek, biarin aja. Nanti kalau lapar kan minta makan sendiri,"
"Nanti sakit dia Mas,"
"Biar kapok," Ujar Fajar sambil melepas dasinya. "Mas mandi dulu ya,"
