"Hei," Gina memeluk Genta dari belakang,"Kak Gin! Bikin kaget aja!" Genta langsung mengelus dadanya.
"Abisnya lo bengong aja, udah ditungguin Mama sama Papa." Gina menginformasikan kalau Mama Papanya mereka sudah siap di ruang tamu sana.
"Are you nervous?" Pertanyaan ini udah dilontarkan berkali - kali ke Genta dan jawabannya akan tetap sama.
"Yes I am." Jawab Genta sekenanya.
"Chill Dek~ Mamahnya Hani pasti suka elo! Like who doesn't? Si menantu idaman para ibu - ibu," Goda Gina sambil mengacak rambut Genta yang sedari tadi sudah disisir sedemikin rupa, biar klimis.
"Tapi tetep aja Kak~" Genta menghela napas.
"Kalau gitu I'll give you more time alone, tapi lima menit lagi turun ya," Si sulung keluarga Nasution itu kemudian keluar dari kamar Genta.
"Hmm. . ."
Pandangan Genta kembali menerawang, di dalam kepalanya terputar beberapa adegan dia dan Hani yang sudah mereka lewati bersama.
Lucu aja gitu, like. .
Dulu banget, semua temen - temen Genta nyangka dia pasti bakal nikah sama kerjaannya sangking workaholic-nya. Terlalu rumit kriteria seorang perempuan yang sanggup untuk bikin Genta berlutut dengan cincin di tangannya. Tapi, siapa sangka? Kalau semua kriteria rumit Genta itu dipatahkan seorang Kemala Hanifa yang notabene 180 derajat berbanding terbalik dari Genta?
Tapi, sekarang, kurang dari lima menit lagi, seorang Genta Nasution akan turun ke bawah menyusul orang tuanya yang siap meminang Hani untuknya atau lebih tepatnya, dia yang akan minta izin Mamahnya Hani untuk menikah dengan putri cantiknya itu.
Ponsel Genta berbunyi, ada sebuah panggilan dari Oik.
Tak perlu waktu lama untuk mengangkat,
"Halo, kenapa Rik?"
"CIAAACIAAAA MAU LAMARAAAAN!!! LIAT KE JENDELA COBA!!!"
Genta langsung ngakak kan, di depan pagar rumahnya, ada mobilnya Reki, dan tampaklah Oik menurunkan kaca jendela dari sisi penumpang.
"Ngapain lo pada?"
"Ibarat lagi liga El Classico, lo ini lagi pertandingan final Bang, mana di kandang lawan pula, jelas lo butuh suporter setia! Ye kan gaes!"
Genta tertawa, hatinya menghangat. Nervous? What's that?
"Buruan turun lo! Gue tau lo masih di kamar!"
Yang ini suaranya Reki.
"Tapi jangan bikin malu lo pada ya! Tengsin gue nanti di depan calon mertua."
"CIAAA CIAAA CALON MERTUA KATANYA AWWW!!!"
Cia cia squad ini bisa dipastikan isinya Oik, Aji sam Fajar. Yogi mah ogah!
"Makanya gue ikut dibawa buat pawangin mereka,"
Genta langsung tertawa sampe matanya ilang karena responnya Yogi barusan.
"Gue turun nih ya, till the end ma broooow!"
"BANG GENTA!! BANG GENTA!! BANG GENTA!!"
Sorak trio krucil bersama Reki itu.
"GENTA NASUTION BURUAN TURUN! NANTI NGGAK JADI LAMARAN KAMU NAK!" Wah sudah cue dari si Mama, Genta pun buru - buru turun dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] YNWA [BTS Local Fic]
Romance"Terima kasih untuk pertemanan, persaudaraan, dan percintaannya ehe?, cerita ini bukan sekedar kenangan yang kita lalui sama - sama, jadi lebih baik di tulis biar nggak lupa, sekalian bukti si Fajar yang selalu teraniaya , ataupun Bang Reki yang mi...