Yogi: 7

1.7K 306 231
                                    


"Ko. . Banguun. . " Yogi merasakan ada yang menarik - narik ujung kakinya.*

(*Bisa diliat di chapternya Genta; Opik: 6, jadi ceritanya mereka lagi boys time ke Bromo)

"Hmmm. ." Namun yang keluar dari mulut Yogi cuma gumaman tak jelas.

"Mataharinya mau terbit Kooo. ."

Sudah pasti itu Fajar.

"Bodo amat, gue masih ngantuk," Lalu cengkraman di kaki Yogi pun menghilang. Sepertinya Fajar menyerah membangunkan Yogi.

Dan benar saja, Yogi melewatkan momen matahari terbit yang dibilang memiliki keindahan yang magis itu. Yang terpenting sekarang kantuknya tuntas sudah.

Tiga jam kemudian, baru kedua matanya terbuka karena badannya mulai digigiti nyamuk.

"Bangun juga lo Gi," Ucap Genta yang baru masuk tenda Yogi.

"Hmm. ." Lagi - lagi balasan Yogi hanya itu.

"Nggak jadi ditinggal bro, si Yogi bangun." Genta mengeluarkan kepalanya sedikit kemudian bersorak kearah teman - temannya yang sedang beres - beres tenda sebelah.

"Oke bang!" Fajar mengacungkan jempolnya dari kejauahan.

"Ta. ." Panggil Yogi.

"Apaan?"

"Udah mendingan lo?"

Cieee Koko perhatian.

Genta hanya tersenyum kecil, lalu berkata, "Life must go on Gi, with or without her."

"Hastag Genta ways." Balas Yogi.

"Sialan lo."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kita langsung balik ke Jakarta apa gimana?" Tanya Aji saat mereka semua sedang menunggu jeep jemputan mereka.

"Makan dulu kuy, keroncongan gue. Mumpung lagi di Jawa Timur. Nyoba apa gitu?" Reki memberi ide yang sudah pasti disetujui Oik. Kalau ada duo serigala, mereka berdua ini duo ibab.

"Tapi ribet euy nenteng - nenteng tenda. Kesian Pajar makin kecil nanti," Opik menatap Fajar dengan iba. Kasian si kecil itu bopong tenda huhu.

"Makan di rumah urang aja udah, baru kita pulang." Usul Fajar, sontak seluruh mata memandangnya, termasuk Yogi dengan tatapan tajam pengoyak jiwa.

"Rumah elo? Punya rumah disini?" Tanya Aji.

"Rumah mana nih?" Sekarang Yogi.

"Ada lah, rumah Baba Tjan. . Kan gue bungsunya hehe. ."

"Yeeeeeeeee. . " Duh untung Fajar imut ya kalau tidak sudah ditendang kebawah biar turunnya glindingan.

"Kokoooo. . ." Oik langsung menempeli Yogi.

"Berilah kami secercah harapan akan adanya makanan yang layak, kembang usus gue makan indomie sampe lima bungkus Ko. ." Oik and his doe eyes.

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang