Genta: 3

1.8K 341 160
                                    


Duduk di depan layar datar empat puluh dua inci sambil bersandar pada sofa coklat tua itu adalah hal yang rutin Genta lakukan selama dua kali malam minggu belakangan ini. Berawal dari group chat bala - balanya hingga terbongkar rahasia cinta pertama Yogi, akhirnya Genta mengiyakan ajakan sayangnya untuk nobar film India.

"Kita nonton India lagi yang?" Tanya Genta pada Hani yang baru muncul dari lantai dua sana dengan sebuah flashdisk di tangannya.

"Iyaaa!!" Senyum Hani telak saja meruntuhkan gengsi Genta yang dari dulu selalu menganggap kalau film India itu bukan tontonan yang bisa disandingkan dengan Hollywood production.

Dan bukan hanya perkara film, sebut Genta bucin, hanya demi melihat senyum cemerlang Hani Genta banyak melakukan hal - hal konyol yang dulu mungkin belum pernah Ia lakukan untuk mantan - mantannya.

Semisal,

"Ta. . Ini case nya lucu banget nggak sih?" Hani menunjuk sebuah hardcase ponsel bergambar sangat kekanak - kanakan yang disebut 'Ryan'

"Mana?" Tanya Genta pura - pura nggak ngeh.

"Yang inii iniii!"

"Biasa aja yang," Jawab Genta sejujur - jujurnya. Orang dia team casing hitam biasa.

"Kamu mau?" Tanya Genta kemudian.

"Nggak," Jawab Hani singkat.

"Lah tapi katanya lucu?"

"Kata kamu itu teh nggak lucu,"

Dan setelahnya Genta frustasi sendiri karena setelahnya mood Hani langsung down.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Genta lagi saat mereka sedang makan di HokBen dalam kawasan mall yang sedang mereka kitari.

"Nggak kenapa - kenapa, bawan PMS aja mungkin. Maaf kalau aku jadi ngerusak date kita,"

Lalu Genta bingung harus berbuat apa. Kalau Jeni lagi PMS, adik sepupunya itu paling pantang untuk diganggu, jangankan diganggu disapa saja takkan sudi membalas.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kamu lagi ngelamunin apa yang?" Genta menoleh ke Hani yang tengah memilih film untuk ditonton.

"Ah. . Nggak ada, aku cuma lagi heran aja, hehe, kita nonton apa?"

"Heran? Kita nonton Mohabattain, apa ya judul Inggrisnya, love story? Itu lah apa aku cinta kamu kali?" Hani mengerucutkan bibirnya lucu.

"Aku juga," Balas Genta.

"Idih modus dia~"

"Beneran ini, nggak percaya?"

"Percaya. . Percaya. . Hehe~"

Genta melirik sekilas ponselnya yang berada di dalam tas kantornya yang sedikit terbuka itu kini tertutup Ryan hardcase. Ia sadar betul reaksi macam apa yang akan diterimanya dari bro - bronya itu. Terutama Aji, Oik, Reki, dan Yogi. Mulut - mulut pengundang bala.

Ya. Genta berakhir membeli couple Ryan hardcase untuknya dan si mbaknya yang kini telah duduk dan menyamankan diri di sampingnya.

Jangan lupa senderan di bahunya.

Kata Hani senderan sama Genta enak. Ada dagingnya nggak kaya sama Opik, tulang semua.

"Ceritanya kaya gimana yang?" Tanya Genta sambil memainkan jemari Hani dalam genggaman. 

"Overall sih, tentang gantengnya aku yang jadi guru musik di sekolah buat menuntaskan masalah di masa lalunya yang belum kelar gitu," Hani menjelaskan.

[✔️] YNWA [BTS Local Fic]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang